Mikoto diam-diam menghampiri gerbang sekolah. Hari ini setelah mendengar berita Ryou tidak masuk sekolah karena sakit, Mikoto memutuskan untuk meninggalkan sekolah diam-diam bahkan sebelum jam pelajaran selesai. Seharusnya ia mampu menunggu, namun sewaktu ia mendengar suara seorang pemuda lain di kamar Ryou, pikirannya mulai tidak tenang.
Memastikan kondisi aman untuknya kabur, Mikoto bergegas lari meninggalkan sekolah tanpa membawa tasnya, hanya ponselnya yang akan ia gunakan untuk menemukan arah menuju rumah Ryou. Untuk alamat sendiri, ia telah berhasil mencuri informasi ketika ia mengumpulkan jurnal harian kelasnya. Diam-diam menyelundup ke wali kelas Ryou dan membuka data pribadi siswa kelas 3.
Apapun ia lakukan demi cintanya.
Setelah beberapa puluh menit perjalanan dari sekolah hingga tiba di rumah Ryou. Mikoto dengan hati-hati memanjat ke rumah di samping rumah Ryou, lalu bersembunyi di balik pagar rumah itu untuk memata-matai situasi.
Sembari menunggu, ia memasang earphonenya dan mencoba untuk mendengarkan suara yang tertangkap alat penyadap yang ia tanam di tas sekolah Ryou. Sayangnya ia tak mendengar apa-apa lagi. Mungkinkah ia terlambat memergoki Horikawa ini yang mendekati Ryou? Pikirannya mulai tidak tenang. Ia mulai gelisah dan cemas, ia ingin segera melenyapkan orang yang mendekati Ryou, namun ia selalu kehilangan jejak orang tersebut.
Setelah beberapa menit lagi ia menunggu, Mikoto memutuskan untuk memanjat keluar dari halaman rumah dimana ia bersembunyi. Di saat yang sama, keluarlah Aki dan Tokiya. Mereka saling berbincang bahkan sampai di pagar depan rumah.
Cepat-cepat Mikoto kembali memanjat naik dan bersembunyi. Tapi tidak lupa ia menyiapkan kamera ponselnya untuk mengambil gambar targetnya.
"Kalau begitu, aku pamit dulu Aki-nii."
"Ya, terima kasih banyak sudah datang menjenguk Ryou." Aki membungkukkan badan kemudian Tokiya membalas Aki dengan membungkukkan badannya pula.
"Suara pemuda itu... sama dengan suara yang aku dengar dari alat penyadap! Jadi dia yang namanya Horikawa!" batin Mikoto seraya menekan tombol kamera.
Bunyi kamera dari ponsel Mikoto, membuat Tokiya yang tengah melintas di rumah tempat Mikoto bersenyum, Tokiya berhenti dan menoleh ke arah rumah. Untungnya Mikoto cepat-cepat bersembunyi dan diam.
Merasa salah mendengar, Tokiya kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah, sementara Mikoto tersenyum lebar menatap foto Tokiya yang berhasil ia dapatkan.
"Tamat riwayatmu, Horikawa! Aku tak akan membiarkan Senpai menjadi milikku, karena ia adalah milikku!" batin Mikoto.
Usai mendapatkan gambar targetnya, Mikoto bergegas pergi dari tempat persembunyiannya. Ia kemudian berlari menuju ke stasiun terdekat untuk menggunakan kereta, ia bermaksud untuk pulang ke rumah.
Lalu setibanya di rumah, Mikoto bergegas naik ke kamarnya.
"Mikoto?!" panggil sang ibu yang terkejut ketika ia melihat putranya tiba-tiba kembali ke rumah saat belum waktunya ia pulang.
Tapi Mikoto tak menggubris panggilan sang ibu dan sibuk membongkar laci lemari pakaiannya. Ia mengeluarkan dompet dari dalam laci lalu mengeluarkan lembaran uang 1000 Yen. Tidak berhenti di sana, Mikoto mengambil tabungannya dan membuka tabungan itu, mengeluarkan semua uang dalam tabungan, jika ia menjumlahkan semuanya, total uang yang ia miliki adalah 14.800 Yen.
"Sial! Tidak akan cukup! Setidaknya aku butuh 6000 Yen lagi supaya genap 20.000 Yen!" gumam Mikoto sambil mengigit kuku ibu jarinya.
"Mikoto!"
Mikoto tersentak kaget ketika sang ibu menegurnya.
"Kenapa kau ada di rumah?! Bukankah kau seharusnya masih belajar di sekolah?!" omel sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Find His Way [ 5 ]
RomanceSetelah lima tahun lebih hidup bersama dengan keluarga Narufumi, ada sesuatu dalam diri Reo Fearbright yang mengalami perubahan. Apa yang berubah darinya adalah bahwa ia mendapati dirinya penuh dengan cinta! Setiap hari yang ia lalui selalu diawali...