Part -39-

4.3K 558 384
                                    

Hari ini Nagisa dan putra-putrinya telah siap untuk berkeliling pusat perbelanjaan, membeli oleh-oleh untuk teman dan kerabat mereka di London. Mobil pun telah menunggu di depan pintu hotel, mobil kantor itu siap untuk mengantar Nagisa dan putra-putri sang Presiden Direktur untuk berkeliling Tokyo.

"Papa, aku ingin membeli boneka kitty untuk Carol! Tapi tapi, boneka itu harus pakai baju Jepang seperti baju milik Lucille yang Papa beli kemarin!" Theodore memberi tahu.

"Hmph! Kita akan mencari Kitty-chan untuk Carol-chan!" Nagisa menjawab sembari membetulkan Heber di gedongannya.

Lucille menempelkan kartu kamar hotel mereka sebelum menekan tombol angka pada lift hotel.

"Luci-chan bagaimana? Oleh-oleh apa yang ingin kau beli untuk Mary-chan dan Adellaine-chan?" tanya Nagisa.

Lucille terdiam sebentar dan berpikir, "aku belum ada ide, mungkin setelah kita tiba di tempat belanja, aku akan mencari oleh-oleh untuk mereka."

"Hmph, tentu saja! Luci-chan, pilih semua yang kau ingin beli untuk oleh-oleh mereka." Nagisa menjawab, Lucille pun tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.

"Hecchan akan membantu Papa memilih oleh-oleh untuk Grandma dan Grandpa!" ujar Nagisa lalu mencium lembut pipi Heber dan membuat Heber terkekeh lembut.

Setelah mereka tiba di lobi, mereka bergegas keluar dari lobi hotel. Supir pribadi telah menunggu, menyambut mereka dan membukakan pintu untuk mereka. Mereka masuk ke dalam, berangkat menuju ke pusat perbelanjaan.

Sementara itu di sisi lain Tokyo, setelah Reo selesai dengan urusan restorannya dan mulai memahami bagaimana ia harus mengurus bisnis tersebut, Reo mengikuti Luca—sesuai dengan permintaannya, sang kakak membawanya ke showroom mobil.

Mereka tiba di showroom mobil Rolls-Royce, disambut oleh staff showroom yang mengantarkan mereka ke ruangan tunggu dan menyuguhkan minuman serta menunjukkan beberapa katalog untuk mobil.

"Brother, berapa harga yang kau targetkan?" tanya Reo sambil membuka lembar demi lembar katalog.

"Fearbright tak melihat harga, belilah mana pun yang kau suka." Luca menjawab.

"Aku ingin tahu harga Cullinan ini." Reo menunjuk ke salah satu mobil pada katalog.

"Tiga puluh delapan juta Yen, Tuan." (-+5miliyar)

"Aku akan ambil dua." Reo memberi tahu, "kau tak keberatan, bukan Brother?" Reo menoleh ke arah Luca.

"Aku tidak."

"Bagus sekali, aku ingin satu hitam dan satu putih." Reo memesan.

Sementara Luca mengurus pembayaran, Reo meninggalkan ruangan dan melihat-lihat mobil lain yang tengah dipajang.

"Hmm... aku bilang aku ingin mobil keluarga, tapi mobil ukuran keluarga tidak begitu menarik perhatianku." Reo menggumam, kemudian ia berhenti ketika melihat salah satu mobil terbaru Rolls Royce Phantom.

Matanya pun berbinar-binar ketika mobil indah itu menarik perhatiannya. Ia dengan cepat memutar badannya lalu kembali ke ruangan dimana Luca sedang berbicara kepada staff showroom.

"Berapa harga Phantom?!" seru Reo.

Luca dan staff yang sedang mengurus dokumen, terkejut ketika Reo tiba-tiba muncul ke ruangan dan berseru.

"Ada apa denganmu?" tanya Luca heran.

"Brother, kau harus lihat kesayangan yang mengambil hatiku!" ujar Reo lalu menghampiri Luca, menarik lengan Luca untuk mengikutinya.

"Apa maksudmu?" Luca dengan bingung mengikuti sang adik yang tampak begitu girang. Sampai ia tiba di depan salah satu mobil yang tengah dipajang.

"Brother, aku ingin dia!" ujar Reo, menatap Luca memelas sambil menunjuk ke arah mobil.

The Love That Find His Way [ 5 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang