Part -48-

5K 635 479
                                    

A/N: Part ini mengandung adegan dewasa.
==============================

.

.

Mobil berhenti di garasi bawah mansion Kitazawa, sembari melepaskan sabuk pengamannya ia menatap Luca dari kaca spion di dalam mobil. Pria itu masih terlelap dengan kepala bersandar ke bagian bingkai jendela mobil. Kitazawa turun dari mobil, menghampiri bagian penumpang dan mengetuk lembut kaca jendela mobil.

"Luca-sama, kita sudah sampai."

Kitazawa menunggu beberapa saat sebelum ia memanggil Luca lagi, namun Luca masih pulas tak memberi jawaban. Akhirnya ia berputar ke sisi lain mobil, membuka pintu mobil dan mengguncangkan pelan badan Luca.

"Luca-sama, kita sudah sampai."

"Mhm..."

"Luca-sama, Anda tidak boleh tidur di mobil."

Luca membuka matanya yang masih berat, kemudian mengernyitkan alisnya sambil menatap Kitazawa. Luca membuka pintu mobil, turun dari mobil dan menguap sambil meregangkan otot-ototnya. Ia kemudian berjalan meninggalkan mobil dan Kitazawa yang mengambil tas kerja Luca terlebih dahulu sebelum menyusul masuk ke dalam mansion.

Setibanya di lantai mansionnya, Kitazawa membukakan pintu lalu mempersilakan Luca untuk masuk ke dalam. Luca melepaskan sepatunya lalu berjalan menuju ke ruang tamu, dalam perjalanan ke ruang tamu, ia melepaskan dasinya dan membuang dasinya ke sembarang lantai, begitu juga dengan jas-nya.

Kitazawa menata sepatu Luca dengan rapi, lalu memunguti dasi dan jas yang Luca lepas dan letakkan begitu saja di lantai. Sudah bukan hal mengejutkan baginya, jauh sebelum Luca bertemu Nagisa, Kitazawa telah tinggal bersama Luca, menjadi sekretaris pribadi, pelayan pribadi, tukang masak pribadi, ia menyediakan segala yang diperlukan oleh tuannya.

Kitazawa menyusul masuk ke dalam ruang tamu, melihat Luca sudah berbaring di sofa dan melanjutkan kembali tidurnya. Kitazawa meninggalkan Luca tidur sofa dan masuk ke kamarnya, menggantung jas dan dasi Luca. Kemudian ia menghampiri tempat tidurnya, melepaskan selimut, seprai dan sarung bantal. Mengambil seprai, selimut dan sarung bantal yang baru dan memasang semuanya kembali dengan rapi.

Setelah menyiapkan tempat tidurnya untuk Luca, ia mengambil piyama dan pakaian ganti, serta handuk untuk Luca. Tak sia-sia ia selalu menyimpan beberapa helai pakaian untuk Luca. Ia membawa pakaian itu keluar dan meletakkannya di kamar mandi. Kemudian ia menggulung lengan kemejanya, mengambil sikat bath tub dan menyikat bath tub miliknya. Setelah membersihkan bath tub, ia membersihkan lantai kamar mandinya, memastikan lantai itu kasat dan tidak licin.

Selesai dengan kamar mandi, ia pergi ke toilet dan membersihkan toilet. Lalu mencuci tangannya dan bermaksud untuk menyiapkan teh bila selesai mandi Luca ingin menyeduh teh sebelum kembali tidur. Namun langkahnya berhenti ketika mendengar bel mansionnya berdering.

Kitazawa mengubah arahnya dari dapur, menuju ke pintu depan untuk melihat siapa yang datang bertamu.

"J-u-n~~" dari monitor intercom di pintu depan, Kitazawa melihat Tsumugi tersenyum sambil melambaikan tangan.

Kitazawa cepat-cepat membuka pintu dan melihat Tsumugi berdiri di depannya sambil menenteng tas cukup besar.

"Tsumugi? Kenapa kau tak memberi tahuku? Dengan siapa kau kemari?" tanya Jun seraya mengulurkan tangan dan membantu Tsumugi membawa tas besarnya.

"Aku tidak punya rencana mampir tapi anak-anak barku hari ini membuat pesta makan malam, lalu Yasuko teringat padamu dan memintaku mengundangmu." Tsumugi menjelasnya seraya berjalan masuk ke dalam sementara Kitazawa menutup kembali pintunya. "Tapi kau bilang kau amat sibuk karena pekerjaan, jadi aku membawa makanan pesta untukmu." Tsumugi membalikkan badannya dan menatap Kitazawa yang menatap Tsumugi dengan haru.

The Love That Find His Way [ 5 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang