Part -37-

4.9K 595 396
                                    

Kedatangan Reo mengakhiri kunjungan Kitazawa dan Tsumugi. Mereka pamit undur diri setelah mengucapkan semoga lekas sembuh untuk Luca. Nagisa dan Tsumugi pun menjadi lebih akrab, panggilan dari formal keduanya berubah menjadi lebih casual.

"Sampai nanti, Nagisa-chan!"

"Terima kasih banyak, Tsumugi-chan!"

Sementara itu Reo menata kotak-kotak makanan yang ia bawa dari rumah, menatanya di meja makan.

"Re-chan, sampaikan terima kasihku untuk Aki-chan!" ujar Nagisa ketika ia kembali ke ruang makan.

"Ah, ya." Reo menjawab.

"Lu-chan, aku akan memeriksa anak-anak," ujar Nagisa lalu memberi kecupan ringan pada Luca dan meninggalkan ruang makan.

Reo menyodorkan kotak makan berisi salad sayur, daging sapi berbumbu, udang goreng tepung, lalu ia menuangkan sup miso dari termos air kecil.

Luca menatap kotak makanan itu lalu menatap Reo sesaat sebelum ia mengambil sumpit dan mulai mengambil daging sapi bumbu yang Aki masak.

"Aku dengar kau tidak terlalu suka makan nasi, jadi gantinya Aki membuat kentang untukmu."

"Ah, terima kasih."

Reo menarik kursi meja makan dan duduk di sebelah sang kakak yang mulai melahap makan malamnya.

"Aku dengar kau sakit, sejak dari acara?" tanya Reo.

"Setelah acara selesai."

"Bagaimana sekarang? Kau masih kurang sehat?"

"Pusingku sudah reda," ujar Luca.

"Baguslah."

Reo memalingkan wajahnya lalu diam, tidak ada pembicaraan lagi dari keduanya selama beberapa saat. Sesekali Reo melirik Luca yang masih mengunyah pelan menu makan malamnya.

"Aku sudah bercerita tentang Aki pada Ruby dan tentang Ruby pada Aki."

"Begitu."

"Ruby tampaknya amat terkejut, tapi ia menghargai pilihanku. Aki pun begitu baik dan senang mendengar tentang Ruby."

"Begitu."

Reo mengernyitkan alisnya mendengar respons yang sama dari Luca.

"Aku masih tidak mengerti maksudmu mempertemukanku kembali pada Ruby, tapi aku berterima kasih karena itu."

Luca meletakkan sumpitnya dan menyeka bibirnya.

"Aku tidak punya maksud apa-apa." Luca bangkit berdiri dari duduknya, "terima kasih untuk makan malam dari Aki."

Reo melihat makanan yang tidak banyak berkurang dari kotaknya. Ia kemudian menahan tangan Luca dan membuat Luca dan dirinya saling bertatap.

"Tidak mungkin kau tidak merencanakan sesuatu," ujar Reo lalu menatap sang kakak lekat-lekat.

"...."

"Aku tak akan membalasmu dengan kebaikan meski kau melakukan ini untukku."

"Aku tak membutuhkanmu membalas apapun, hal itu sudah sepantasnya kau terima." Luca menghela napas.

Reo bangkit dari duduknya lalu mencengkram kemeja Luca, menyudutkan sang kakak ke meja makan.

"Setelah bertahun-tahun kau begitu dingin, mengapa kau bersikap seperti seseorang yang punya hati?" tanya Reo.

Luca mendorong Reo, membebaskan dirinya dari cengkraman Reo.

"Aku ingin Ruby memberimu kasih sayang sebagai keluarga dan membimbingmu, mendengarkan keluh kesahmu, karena aku tak bisa—kau tak pernah ingin mendengarkanku." Luca mengernyitkan alisnya, "aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengakhiri semuanya denganmu. Kau bebas sekarang, bertindaklah seperti yang kau inginkan, itu yang kau inginkan sejak dulu dan sekarang kau mendapatkannya, jadi berhentilah bertanya padaku apa maksud semua ini."

The Love That Find His Way [ 5 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang