Part -49-

4.9K 624 339
                                    

3 minggu telah berlalu sejak kepulangan Luca. Reo telah kembali ke rumah, meski bahunya masih dalam masa pemulihan, setidaknya ia dapat melakukan aktivitasnya dan menghabiskan waktunya di rumah. Setelah masalah yang terjadi, Reo tak mendengar apapun dari Luca tentang apa yang ia lakukan kepada paman-pamannya. Walau ia yakin sang kakak pastilah melakukan sesuatu, namun ia memutuskan untuk tak memelihara rasa penasarannya ini dan mengusik sang kakak.

Aki masuk ke dalam kamar dan melihat Reo dengan hati-hati berusaha untun mengancingkan kacing pergelangan tangan kemejanya. Aki pun berjalan menghampiri Reo, membantu Reo mengancingkan kancing kemejanya, lalu membantu Reo memakai jas kerjanya dan terakhir mengikat dasinya.

"Aku harap tidak miring," ujar Aki seraya mengernyitkan alisnya sambil menatap dasi yang Reo pakai.

Reo terkekeh ringan, "kau masih kikuk rupanya."

"Maafkan aku, tapi aku akan belajar lebih baik..." Aki menghentikan kalimatnya saat Reo mendekapnya ringan dan mengecup bibirnya lembut.

"Aku tak keberatan bila kau tak pandai mengikat dasiku, karena kau 100% sangat pandai membuatku bahagia."

Aki ganti terkekeh ringan mendengar apa yang Reo katakan, mereka pun kembali berciuman lembut. Selesai berciuman, Aki menghampiri kursi meja kerja di dalam kamar, mengambil tas kerja Reo dan berjalan mengikuti Reo yang meninggalkan kamar.

Di saat yang sama bel rumah pun berdering—Aki mengubah arahnya, ia menghampiri pintu rumahnya dan membuka pintu itu.

"Selamat pagi, Aki-sama."

"Ah, Kitazawa-san, selamat pagi!" Aki balik menyapa Kitazawa yang membungkukkan badannya. Di belakang Kitazawa, Aki melihat seorang pria yang lebih tinggi dari Kitazawa dengan penampilan yang sama rapinya—pria itu ikut membungkukkan badannya.

Aki dengan sopan membungkukkan badannya pula.

"Silakan masuk, Reo sudah menunggu di ruang tamu." Aki memberi tahu sembari membuka pintu rumahnya lebar-lebar.

Kitazawa dan pria yang datang bersama dengannya mengucapkan permisi lalu masuk ke dalam rumah, membawa langkah mereka menuju ke ruang tamu. Sementara Aki bergegas menuju ke dapur untuk membuat minum. Akan tetapi Kitazawa menahan Aki saat melihat Aki melewati ruang tamu, ia memberi tahu Aki bahwa ia datang dengan sekretaris baru untuk Reo, karena itu Aki tak perlu repot-repot menyuguhkan teh. Tetapi Kitazawa ingin Aki bergabung dan mengenal pria itu juga.

Aki akhirnya masuk ke ruang tamu dan menghampiri Reo yang duduk di sofa sambil menumpukan sikunya ke lengan sofa dan dagunya di tangan, ia menatap pria yang datang bersama Kitazawa.

"Jadi Brother benar-benar tak mengijinkanmu untuk bekerja denganku?" tanya Reo, ia masih berharap Luca memberikan Kitazawa padanya.

"Sayang sekali, Luca-sama menginginkan saya untuk berkerja dengan Harte-sama dan mengawasi direktur baru yang bekerja untuk perusahaan." Kitazawa menjawab.

"Apa boleh buat, permintaannya tak bisa digugat." Reo menghela napas.

Aki masih memerhatikan pria itu dengan seksama. Wajah pria itu tak banyak mengungkapkan ekspresi, tak tersenyum tak juga tampak acuh tak acuh, sedikit memiliki suasana yang sama dengan Kitazawa.

"Jadi siapa sekretaris baruku ini?" tanya Reo, kini ia menatap pria itu.

Kitazawa menggeser tubuhnya, memberikan sekretaris baru itu ruang untuk memperkenalkan diri. Setelah perhatian ia dapatkan, pria itu membungkukkan badannya. "Uejima Masahiro, Reo-sama. Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat bekerja bersama Anda." Uejima kembali membungkukkan badan usai memperkenalkan namanya.

The Love That Find His Way [ 5 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang