Part -31-

5.9K 656 344
                                    

"Selamat datang, Tuan. Tuan Fearbright telah menunggu kedatangan Anda." Seorang pelayan sebuah restauran tradisional menyapa kedua pria berjas yang baru saja masuk ke dalam restauran mereka. Pelayan cantik dengan kimono indah itu mengantar kedua tamu menuju sebuah ruang makan.

"Maaf membuat Anda menunggu."

Luca meletakkan kembali gelas sakenya dan bangkit berdiri, sementara Kitazawa memberi hormat dengan membungkukkan badan lalu bersama dengan si pelayan meninggalkan ruangan. Pintu ruangan pun tertutup rata.

Tidak ada yang tahu apa yang dibicarakan ketiga pria itu di dalam setelah pintu tertutup rapat.

Di sisi lain rumah Reo dan Aki, Theodore berlari mengejar Yuuto sambil membawa robot-robotannya. Lucille asyik mengajari Rina dan Runa bagaimana cara menyisir rambut boneka, kemudian menghias rambut boneka itu dengan jepit dan pita.

Arata di sisi lain hanya memandangi Yuuto dan yang lainnya asyik bermain, sedang ia duduk di sofa sambil membaca buku bahasa Inggris, sesekali menulis apa yang dikatakan Theodore ketika bermain bersama Yuuto.

"Nagisa-nii, aku benar-benar berterima kasih untuk hadiah yang diberikan! Sungguh, terima kasih banyak!!" Tokiya membungkukkan badannya dalam-dalam di depan Nagisa.

"Tidak perlu berterima kasih, hahaha. Aku harap itu bisa membantu Toki-chan membayar biaya semester untuk beberapa semester sebelum kau dapat pekerjaan sambilan!" Nagisa menjawab lalu memberi jempol kepada Tokiya.

"Oh ya, Nagisa-nii, menurutmu apa pekerjaan sambil yang ideal?" tanya Tokiya.

Ryou yang selesai membantu Aki mencuci perkakas makan malam, bergabung bersama Nagisa dan Tokiya. Reo sedang menikmati mandinya, sedangkan Aki mengeluarkan hidangan pencuci mulut untuk para tamunya.

"Hmm... biasanya bekerja di mini market, bukan? Atau di restoran keluarga!"

"Nagisa-nii pernah mencoba?"

"Sayangnya tidak, pekerjaan pertamaku adalah modeling waktu itu."

"Haah, modeling, kah... aku yang biasa-biasa ini tidak mungkin bisa."

"Sudah dapat ditebak," Ryou menimpali,

"Oi!"

"Tapi tidak ada salahnya mencoba, Ryou-chan juga bisa menemani Toki-chan!"

"Kalau Narufumi ikut, dia pasti yang terpilih, Nagisa-nii!"

Sembari menikmati pencuci mulut, mereka semua bercengkerama. Hingga malam semakin larut dan Tokiya pamit untuk undur diri. Aki membawa adik-adiknya untuk menggosok gigi, Theodore pun ikut serta bersama Yuuto dan Arata yang menggosok gigi mereka. Si kembar lebih dahulu berganti piyama untuk tidur. Setelah selesai menggosok gigi, Theodore bergegas menuju ke kamar Yuuto dan Arata. Ia mendapatkan ijin untuk tidur di kamar Yuuto dan Arata. Mereka tak menggunakan ranjang tingkat, tapi tidur dengan kasur lipat berjejer. Ini bertama kalinya Theodore tidur dengan kasur lipat, ia begitu bersemangat untuk mendapatkan pengalaman pertamanya.

Lucille akan tidur di kamar Aki dan Reo di atas ranjang bersama si kembar, sedangkan Aki dan Nagisa akan tidur lantai dengan kasur lipat. Reo memutuskan untuk tidur di sofa ruang tamu. Tapi sebelum mereka pergi tidur, Lucille berlari ke pintu depan, keluar dan berjalan menghampiri gerbang.

Reo yang melihat Lucille berlari keluar rumah, memutuskan untuk memeriksa apa yang dilakukan anak perempuan itu. Ia menyusul keluar dan melihat Lucille berdiri sembari memandang ke luar dari gerbang, membawa langkahnya menuju ke gerbang. Ia kemudian menepuk bahu Lucille, membuat gadis itu terkejut dan menoleh ke arah Reo.

"Reo-maksudku Uncle Reo, kau membuatku terkejut." Lucille mengernyitkan alisnya sedikit kesal karena dikejutkan.

"Reo saja sudah cukup," jawab Reo. "Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Reo.

The Love That Find His Way [ 5 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang