Part -46-

4.5K 623 369
                                    

Emily turun dari mobil setelah Nagisa lebih dahulu turun dan mengulurkan tangannya untuk membantu Emily turun dari mobil. Setelah ia turun dari mobil, Emily memandang ke arah rumah yang berdiri kokoh di depan matanya.

"Ini rumah Reo?"

"Ya, Ibu! Re-chan tinggal bersama Aki-chan dan kelima adik-adiknya!"

"Kau bilang tujuh orang tinggal di rumah ini?!" Emily menatap Nagisa terkejut. Ia tak percaya mendapati rumah yang seukuran dengan tiga kamar tidur tamu rumahnya ditempati tujuh orang. "Apa kata orang-orang melihat keluarga Fearbright tinggal di rumah miskin seperti ini... Oh, ini sungguh menyedihkan..." ujar Emily sambil menggelengkan kepalanya dan mengelus dadanya.

"I-Ibu, rumah ini cukup mewah di kalangan—"

"Di kalangan orang kelas menengah ke bawah," Emily memotong Nagisa. "Inilah yang salah dari Reo, ia tak bisa menyandang nama Fearbright dan tinggal di rumah seperti ini." Emily melanjutkan.

Nagisa menghela napasnya, ia tahu bila Ibu mertuanya adalah akar dari bagaimana pola pikir suaminya terbentuk.

"Jun," Emily memanggil Kitazawa.

"Ya, Nyonya?"

"Aku ingin membeli rumah untuk Reo, pastikan ia pindah ke rumah yang layak untuknya."

"Tuan muda Luca telah menyiapkan dua rumah mewah untuk Tuan muda Reo, Nyonya."

Emily dan Nagisa menoleh ke arah Kitazawa dengan ekspresi yang sama-sama terkejut.

"Eh? Dua? Bukan satu?"

Kitazawa menggelengkan kepalanya, "awalnya hanya satu, tapi Luca-sama membeli satu rumah lagi dengan gaya berbeda untuk Reo-sama jika beliau ingin rumah dengan gaya yang berbeda." Kitazawa memberi penjelasan.

"Sesuai yang diharapkan dari Putraku," Emily tersenyum bangga, "Jun, kau harus memastikan Reo untuk mengikuti bagaimana seharusnya ia hidup seperti Luca. Aku telah mengakuinya dan menerimanya layaknya Luca sebagai putraku, karena itu aku tak ingin Reo tak mengikuti standar keluarga Fearbright." Emily menoleh ke arah Kitazawa, menatap Kitazawa tegas.

"Ya, Nyonya." Kitazawa membungkukkan badannya.

Sementara Nagisa menatap Emily dan berpikir, "aku tak tahu apa aku harus bahagia Ibu mengakui Reo atau sedih karena Ibu mengakui Reo."

Kitazawa membukakan pagar, mempersilakan Emily dan Nagisa masuk, kemudian Nagisa menghampiri pintu untuk mengetuk pintu, namun Emily menahan tangan Nagisa.

"Nagisa, kau adalah Tuan, bukan pelayan." Emily memberi tahu.

"M-Maaf, Ibu." Nagisa menjawab sembari menurunkan tangannya, membatalkan niatnya.

Kitazawa bergegas menghampiri pintu rumah Aki dan mengetuk pintu rumah Aki sementara Emily dan Nagisa menunggu.

"Ya?" suara yang tak asing menjawab dari dalam rumah.

Betik berikutnya, pintu rumah itu terbuka. Lucille muncul dari dalam membuka pintu.

"Luci-chan! Papa pulang!" Nagisa menyapa.

"Papa! Grandma!" Lucille berseru senang, ia kemudian membuka tangannya dan hendak memeluk Nagisa. Namun Emily menahan Lucille, membuat Lucille terkejut lalu menghentikan dirinya dari memeluk Nagisa.

"Lucille, apa yang seharusnya kau lakukan? Tidakkah kau belajar etika di sekolah putri bangsawanmu?" tanya Emily.

Lucille menganggukkan kepalanya lalu memberi hormat dengan menekuk lututnya dan merendahkan tubuhnya anggun.

The Love That Find His Way [ 5 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang