"Aku pulang," ujar Ryou yang baru saja kembali dari sekolah tambahannya.
"Selamat datang!"Aki menjawab sapa Ryou, kemudian berjalan masuk ke dapur.
Ryou berjalan mengikuti Aki ke dalam dapur dan melihat meja makan telah penuh dengan menu makan malam, begitu pula denga kursi-kursi yang telah terisi.
"Oh, kau sudah pulang rupanya." Reo menegur.
"Ryou-chan, selamat datang! Terima kasih untuk kerja kerasmu belajar setiap harinya!" Nagisa menyapa.
Ryou mengucapkan terima kasih kemudian menuju wastafel, mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum ia bergabung dengan keluarganya di meja makan.
"Ryou-nii! Hari ini aku main tangkap lempar bola di taman bersama Reo-nii, Luca-nii, Theo, Arata-nii dan Heber! Kau iri bukan??" ujar Yuuto pamer kegiatannya hari ini.
"Aku tidak iri," jawab Ryou ringan.
"Ryou, sup miso-mu," Aki meletakkan mangkuk sup untuk Ryou.
"Terima kasih, Niisan." Ryou membalas, ia kemudian mengambil sumpitnya dan menepukkan kedua tangannya di depan dada, mengucapkan terima kasih untuk makanan yang disediakan.
"Kenapa kau tidak iri, Niichan?!" protes Yuuto.
"Ayah, hari ini aku membeli kimono dan yukata, Papa membantuku memilih motifnya." Lucille bercerita pada Luca.
"Kau menyukainya?" tanya Luca seraya menyeduh tehnya.
Lucille menganggukkan kepalanya, "aku menyukainya!" jawab Lucille.
"Lalu lalu aku lempar bolanya dan tidak sengaja bolanya terbang dan hampir mengenai Heber, Papa!" Theodore bercerita pada Nagisa yang duduk memangku Heber, membantu Heber makan perkedel daging sapi.
"Sungguh?! Apa Heber terluka??"
"Tidak! Heber tidak sampai terluka karena Uncle Reo segera menangkap bola yang aku lempar!" Lanjut Theodore, ia menyendok nasi putihnya lalu melahap nasi itu.
"Syukurlah! Theo-kun lain kali harus dengarkan Daddy, ya? Daddy bilang tidak bisa atau tidak boleh itu karena Daddy tahu dan tidak ingin membuat Theo-kun dalam masalah, sayangku." Nagisa memberi tahu sembari mengambil butir nasi yang tertinggal di sudut bibir Theodore.
"Ya! Aku sudah minta maaf lalu berjanji pada Daddy!"
"Niichan! Tadi juga Reo-nii waktu bermain di taman bersamaku, Reo-nii melempar kening Luca-nii dengan bola kami! Lalu bola itu memantul dari kening Luca-nii, lucu sekali!" cerita Yuuto.
"Eh?!" Aki yang mendengar cerita Yuuto terkejut dan cepat-cepat menoleh ke arah Reo yang terkekeh geli. Tampaknya Reo tak ambil pusing dan tak khawatir melakukan keusilannya, sebaliknya Aki yang cemas bila Luca akan marah atau tersinggung. Tapi kelihatannya Luca tak peduli, ia menikmati makan malamnya dan tampak senang karena ia mendengar bagaimana Lucille bercerita kegiatan belanjanya hari ini.
Beberapa puluh menit kemudian setelah semua makanan habis, perut-perut telah kenyang, Aki dibantu Nagisa dan Lucille mencuci, menyeka dan mengembalikan perkakas makan.
"Aki-chan, kau tak ingin memasang dish-washer?" tanya Nagisa sembari menata kembali perkakas yang telah dicuci Aki dan diseka kering oleh Lucille.
"Tidak, aku tidak yakin itu akan benar-benar mencuci bersih noda di piring-piring, terlebih bila menggunakan mangkuk, terkadang tidak menjangkau bersih." Aki menjawab.
Lucille mendengarkan dan menyimak pembicaraan kedua pria dewasa itu.
Sementara Aki, Nagisa dan Lucille membereskan perkakas makan, Arata dan Yuuto membantu Aki membersihkan meja makan, menyeka permukaan meja dan memastikan bila tidak ada sisa makanan yang menempel. Arata melipat alas piring dan mengembalikan barang-barang itu ke lemari dapur. Sedangkan Reo menikmati bir-nya bersama Luca, Ryou dengan teh dan Theodore duduk di sofa bersama Heber menjaga Heber sampai sang Papa kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Find His Way [ 5 ]
RomantikSetelah lima tahun lebih hidup bersama dengan keluarga Narufumi, ada sesuatu dalam diri Reo Fearbright yang mengalami perubahan. Apa yang berubah darinya adalah bahwa ia mendapati dirinya penuh dengan cinta! Setiap hari yang ia lalui selalu diawali...