Setelah makan malam selesai, Aki meminta adik-adiknya untuk berkumpul di ruang tamu bersama dengan Reo yang sudah lebih dahulu duduk menunggu mereka berkumpul. Aki mengambil duduknya di sebelah Reo, sementara kelima adik-adiknya duduk di seberang mereka. Ryou memangku Runa, sedangkan Rina duduk di antara Arata dan Yuuto. Kelima anak-anak itu menatap kedua pria dewasa yang bertingkah gugup di depan mereka.
"Ada apa, Aki-nii, Reo-nii?" tanya Ryou yang paling merasakan kegugupan dari sang kakak laki-lakinya.
"U-Um... adanya yang ingin aku katakan..." jawab Aki seraya melirik ke arah Reo gugup. Reo yang menyadari Aki melirik ke arahnya, melirik Aki pula dan menganggukkan kepalanya.
"Apa yang kau katakan, Niichan?" tanya Yuuto sambil membelai kepala Rina dengan lembut.
"Tentang hubungan Niichan dan Reo...?" jawab Aki, ia terdengar ragu dan bingung memulai topik ini.
Namun sebaliknya, Ryou dan Arata yang mendengar jawaban Aki seolah mendapatkan petunjuk tentang apa yang ingin dikatakan kakak mereka.
"Niichan dan Reo-nii kenapa?" tanya Yuuto lagi.
"Umm..." Aki menggaruk kepalanya ringan, membuat jeda dengan maksud Reo mengambil alih dan menjawab pertanyaan yang Yuuto lontarkan.
"Kalian mengerti bukan alasan mengapa aku selalu ada di rumah ini, selalu bersama Aki dan bersama kalian?" Reo balik bertanya.
Yuuto, Rina dan Runa menganggukkan kepala mereka, sementara Ryou dan Arata hanya menatap Reo dan Aki menunggu inti penting yang akan diutarakan.
"Tentu saja kami tahu!"
"Oh? Jadi kalian tahu, kalau begitu aku tak perlu pusing mengatakan ini." Reo menimpali, "aku meminta Aki menikah denganku dan Aki setuju menikah denganku," Reo menoleh ke arah Aki, melihat Aki yang merona merah karena malu.
"Menikah?" Runa menatap Reo bingung.
"Menikah seperti tuan putri dan pangeran bulan di buku cerita? Niichan akan pakai rok cantik?" tanya Rina dengan mata berbinar-binar.
"Ahaha, t-tidak seperti itu, Niichan tidak akan memakai rok," Aki menjawab sambil terkekeh pelan.
"Aku tidak keberatan, lagi pula aku merasa memang sudah seharusnya," Ryou berkomentar.
"Aku juga tidak, Reo-nii telah membuktikan juga bahwa Reo-nii pantas untuk Aki-nii," Arata ikut menjawab.
"T-Terima kasih, aku lega aku lulus dalam pembuktian untuk restu darimu." Reo membalas.
"Niichan, kata Sensei di taman kanak-kanak dulu, anak laki-laki tidak bisa menikah dengan anak laki-laki!" Yuuto tiba-tiba menyela, ia turun dari duduknya dan menghampiri Aki, duduk di sebelah Aki dan menatap Aki bingung.
Aki yang mendengar perkataan Yuuto merasa ada rasa sesak di dadanya, bukan karena Yuuto mengatakannya tapi karena ia tak bisa menemukan jawaban yang tepat, ia sendiri tahu bahwa hubungannya dengan Reo akan selalu dipandang tak layak.
Ryou yang mendengar Yuuto pun sama terkejutnya, namun ia tak berkomentar apa-apa. Ia ingin menunggu jawaban dari keduanya, ia sendiri ingin tahu apakah keputusan keduanya benar dan apakah jalannya mencintai Tokiya pun akan sama benarnya.
"Kalau begitu Sensei-mu salah," Reo memotong, memberi jawaban.
"Sensei salah?" Yuuto menatap Reo bingung.
Reo menganggukkan kepalanya, "siapa orang tua dari Theodore?"
"Luca-nii dan Nagisa-nii!" jawab Yuuto.
"Luca-nii dan Nagi-nii!" Rina ikut menjawab.
"Lu-chan dan Nagi-nii..." Runa pun menjawab.
"Luca dan Nagisa sama-sama laki-laki bukan? Mereka menikah, mereka sekarang memiliki anak-anak dan hidup bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Find His Way [ 5 ]
RomanceSetelah lima tahun lebih hidup bersama dengan keluarga Narufumi, ada sesuatu dalam diri Reo Fearbright yang mengalami perubahan. Apa yang berubah darinya adalah bahwa ia mendapati dirinya penuh dengan cinta! Setiap hari yang ia lalui selalu diawali...