"Satu minggu telah berlalu sejak hari aku dan Reo menikah. Rutinitas harian kami berjalan seperti biasanya. Hanya saja aku masih tak menyangka bahwa kami akhirnya dapat bersatu dan menjadi keluarga seutuhnya." Aki menulis di buku jurnalnya sambil duduk di teras depan rumahnya. Angin berhembus sepoi-sepoi dan secangkir teh menemani istirahat siangnya. "Banyak hal yang telah aku dan Reo lewati, baik hal yang tidak menyenangkan maupun hal yang menyenangkan. Namun semua yang terjadi adalah bagian dari hidup kami dan kisah perjalanan kami menjadi sebuah keluarga."
Aki menghentikan penanya lalu menatap deretan semak-semak hijau yang rapi di depan rumahnya. Dua ekor kupu-kupu terbang di sekitar semak-semak lalu hinggap di atas daun semak, diikuti seekor kupu-kupu lainnya. Tidak lama kedua kupu-kupu itu kembali terbang.
"Sebelumnya aku dan Reo bermaksud untuk pindah ke rumah yang mana Luca-niisama menghadiahkan dua buah rumah kepada Reo. Setelah datang untuk melihat rumah tersebut, aku mengurungkan niatku. Kedua rumah itu terlalu besar bagiku. Kedua rumah itu punya 12 kamar tidur lengkap dengan kamar mandi di dalam setiap kamar. Yang berbeda hanyalah salah satunya bangunan ala Jepang tanpa lantai dua dan lainnya ala eropa dengan 3 lantai. Menemukan diriku tinggal di rumah begitu besar, membuatku cemas." Aki menulis lagi dalam jurnalnya. "Reo memberi tahuku bahwa ia akan menyewa asisten rumah tangga untuk mengurus rumah, namun ide tersebut tampaknya tak sejalan dengan keinginanku. Aku merasa tak nyaman dengan adanya asisten rumah tangga, aku tak nyaman duduk diam sedangkan orang lain bekerja untukku, kurasa ini yang Luca-niisama bilang tentang mental orang miskin." Aki terkekeh geli, "Reo begitu baik mendengarkan kegelisahanku pada akhirnya ia menjual satu rumah tersebut dan menyimpan uangnya sebagai tabungan hari tua. Sedangkan satu rumah lainnya ia gunakan untuk rumah tamu, setidaknya saat Luca-niisama dan Nagisa serta kelurganya berkunjung, mereka tak harus tidur di ruang tamu."
Aki membalik lembar yang sudah penuh terisi, kembali ia menulis pada bagian yang baru. "Ryou akan lulus bulan depan, ia tak memiliki masalah menjalani ujian masuk universitasnya. Setelah lulus, Ryou bilang ia ingin hidup mandiri. Entah mengapa aku merasa sedih mendengarnya, namun aku juga mendukungnya untuk menjalani hidupnya dengan tanggung jawab baru, belajar mandiri dan menemukan tujuannya. Setelah Ryou keluar dari rumah untuk hidup mandiri, Rina dan Runa akan menempati kamar Ryou. Hasil ini yang akhirnya membuat Reo tak keberatan tidak pindah dari rumah kami sekarang." Aki menghela napasnya seraya tersenyum. "Arata pun berjuang untuk masuk sekolah swasta, mereka memiliki asrama untuk para murid. Yuuto bersemangat mengetahui ia akan punya hari-hari menguasai kamarnya seorang diri. Namun di sisi lain, ia memberi tahuku bahwa ia mungkin akan merindukan kakak-kakaknya. Aku pun akan merindukan mereka, rasanya aku paham bagaimana rasa sepi orang tua yang harus berjauhan dari anak-anak mereka, tapi semua ini demi kebaikan mereka. Aku akan mendukung semampu yang aku bisa."
"Haah~~" Aki menghela napas setelah ia menutup jurnalnya. Ia menatap buku jurnalnya sesaat, kemudian membaca langkahnya masuk ke dalam usai membereskan cangkir tehnya. Ia meletakkan cangkir tehnya di bak cuci piring, lalu kembali ke kamar tidurnya dan menyimpan kembali jurnalnya. Saat ia kembali ke luar, ia melihat pintu depan rumahnya terbuka.
"Reo?"
"Ah!"
Reo bergegas melepaskan sepatunya dan menghampiri Aki yang berjalan menuju ke pintu luar. Reo membuka lengannya dan memeluk Aki, dengan lembut mengecup bibir Aki. Tidak ada yang berubah dari kehidupan mereka kecuali Reo dengan kebiasaan barunya.
"Apa kau melupakan sesuatu?" tanya Aki.
Reo menggelengkan kepalanya, "aku baru saja mendapatkan surat pemberitahuan." Reo tersenyum lebar.
"Surat pemberitahuan?"
"Hmph," Reo menganggukkan kepalanya lalu mengeluarkan secarik amplop dari saku dalam jasnya, ia menyodorkan surat itu kepada Aki. "Buka dan bacalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Find His Way [ 5 ]
RomantikSetelah lima tahun lebih hidup bersama dengan keluarga Narufumi, ada sesuatu dalam diri Reo Fearbright yang mengalami perubahan. Apa yang berubah darinya adalah bahwa ia mendapati dirinya penuh dengan cinta! Setiap hari yang ia lalui selalu diawali...