02 •Problem•

5.1K 282 61
                                    

'Disetiap perjalanan hidup pasti ada masalah, oleh karena itu, tetaplah tersenyum dan bersabar, karena kebahagiaan akan segera menghampiri mu'

☘️☘️☘️

Setibanya Alina dan Merry dikelas 11 IPA 2, semua penghuni kelas tertuju kepada dua orang gadis yang sedang berdiri di ambang pintu, mereka menatap heran kearah Alina dan itu membuat Alina menjadi sedikit risih, tapi Alina berusaha untuk tetap tenang karena dia tidak ingin mencari masalah dengan siapapun.

"Haloooo semuanya" sapa Merry dengan suara toanya.

"Berisik!" sahut seorang laki-laki.

"Suka-suka gue dong" ketus Merry sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Lo kalo mau teriak jangan disini! Sana dihutan belantara! Biar sekalian lo dimakan sama singa-singa disana" balas cowok tersebut.

"Hahahaha..." tawa siswa-siswi menggelegar didalam kelas. Alina, cewek tersebut juga tertawa hanya saja tidak terlalu keras.

"Wah Lo nantang gue! Sini lo kalo berani!" balas Merry dengan wajah yang menahan amarah.

"Gak ah, Lo bukan tandingan gue!" balas cowok tersebut tak mau kalah.

"Lo ya, gue sumpahin lo jomblo seumur hi...." ucapan Merry terpotong karena ada Buk Anis, guru Seni Budaya yang datang ke kelas.

"Ngomong apa kamu Merry?" tanya Buk Anis yang sudah berdiri dibelakang Merry dan Alina.

"Ehh ibuk, nggak kok, tadi saya cuman mau bilang jomblo itu free, yah jomblo itu free buk" alibi Merry sambil menatap tajam kearah cowok tersebut.

"Free free, freehatin maksud kamu" balas Buk Anis.

"Hahahaha" tawa siswa-siswi didalam kelas pun kembali pecah melihat tingkah Merry yang tak bisa berkata apa-apa.

"Sudah-sudah, semuanya diam! Merry silahkan duduk ke tempat kamu," Merry pun mengangguk "Dan kamu siswi baru ya?" Tanya Buk Anis ketika melihat Alina yang berdiri seperti patung bernyawa.

"Iya buk" jawab Alina.

"Kalau begitu silahkan perkenalkan diri kamu!" Perintah Buk Anis dan Alina mengangguk setuju.

"Perkenalkan nama saya Nathalina Faradilla, kalian bisa panggil saya Alina! Saya pindahan dari SMA Tunas Bangsa, semoga kita bisa berteman dengan baik!" Sapaan Alina begitu sopan dan tidak lupa dia menyunggingkan senyuman manisnya, siapapun yang melihatnya akan meleleh saat itu juga ditambah dengan matanya yang tak terlihat jika Alina tersenyum.

*Ini bukan lebay hanya saja ini tidak nyata, wkwkwk* author ya gesrek!!

"Alamak, manis kali senyuman kau" sapa seorang cowok dengan logat medannya.

"Samsul diam kamu! Kalau mau godain Alina nanti saja" ucap Buk Anis memperingati.

"Ehh iya iya buk" balas Samsul menuruti sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Alina kamu silahkan duduk dibelakang Septi ya!" Perintah Buk Anis kepada Alina.

"Baik buk" Alina berlalu dan duduk di meja kosong tersebut.

"Baiklah anak-anak, hari ini ibu akan memberikan tugas kelompok karena kalian belum mengambil nilai tugas seni budaya dan tugasnya adalah..... Akustik!" Ucap Buk Anis.

"Ha..?" Balas semua murid sambil membuat mulut mereka seperti huruf O

"Jadi dalam satu kelompok terdapat 2 orang, 1 laki-laki bermain gitar dan 1 orang perempuan bernyanyi! Ok, dan minggu depan kalian presentasikan, lagunya bebas ya!" lanjut Buk Anis lagi.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang