05 •Gudang (2)•

3.9K 241 7
                                    

Hari mulai gelap, semua siswa-siswi SMA Garuda sudah pulang. Namun, Alina dan Alvin masih terkunci di dalam gudang. Tak ada seorangpun yang tahu mereka dimana termasuk para sahabat keduanya, sedangkan pak Agus dan buk Lusi, mereka tidak menghiraukan anak muridnya yang mereka suruh untuk mengambil sesuatu di gudang, mereka berpikir bahwa Alvin dan Alina sudah pulang karena tadi mereka menyuruh Alvin dan Alina pergi ke gudang pada saat jam pelajaran terakhir.

"Vin, gimana dong, hari udah mulai gelap, mana disini gak ada lampunya lagi" Alina mulai panik karena sedari tadi tidak ada yang menolong mereka.

"Sabar dong, gue juga lagi cari cara nih" Alvin mencoba mencari cara agar mereka bisa keluar dari gudang.

"Vin ini udah mulai gelap, gue takut gelap!" Ucap Alina sambil memegang lengan Alvin.

"Lo tenang dulu, gue yakin pasti masih ada orang disekolah" balas Alvin sambil menarik Alina kedalam dekapannya. Seorang Alvin Fernando Wirasetya yang terkenal badboynya dan sikap dinginnya, kini mendekap seorang gadis, ini merupakan kejadian yang sangat langka. Alina masih dalam dekapannya, tapi dia tidak bisa tinggal diam, dia harus mencari pertolongan. Alina bangkit dari dekapan Alvin dan beralih mengetuk pintu dengan keras sambil berteriak.

"Toloooongg siapapun yang ada diluar tolong bukain pintu gudang dong, woyy, bukain dong!!" teriak Alina berharap ada orang yang mau menolong mereka. Alvin yang melihat wajah Alina dari samping tiba-tiba mengulas senyuman dibibirnya, ntah apa yang Alvin pikirkan saat ini.

Tak lama kemudian, mungkin keberuntungan sedang berpihak kepada dua sejoli ini yang terkurung dalam gudang, pak Yono selaku satpam sekolah mendengar teriakkan orang minta tolong dari arah gudang, segera beliau menghampiri tempat tersebut, untungnya pak Yono membawa kunci cadangan, karena beliau bukan hanya menjadi satpam tapi sekaligus bertugas untuk mengunci pintu semua ruangan yang ada di SMA Garuda.

"Halo, ada orang didalam?" tanya pak Yono saat sudah sampai didepan gudang. Alvin dan Alina terlonjak kaget, pasalnya sudah dari tadi mereka menunggu orang untuk membukakan pintu gudang.

"Pak Yono bukain pintu, ini Alvin, cepet pak!" jawab Alvin sambil berteriak.

"Oalah Alvin toh, yaudah bapak buka" balas pak Yono dan segera membuka pintu tersebut.

"Hufft akhirnya ya Allah" ucap Alina sambil menghela nafasnya pelan.

"Kok kalian bisa kekunci?" tanya pak Yono mengintimidasi

"Udah deh pak gak usah nething, gue mau pulang, udah malem!" jawab Alina sambil berlalu meninggalkan Alvin dan pak yono, namun Alvin segera mencekal tangan Alina dan membuat sipemilik tangan berbalik badan.

"Pulang sama gue!" ajak Alvin. Menurut Alina itu terdengar bukan sebuah ajakan tapi perintah. Alvin mengandeng tangan Alina dan berlalu meninggalkan pak Yono.

"Anak muda jaman sekarang, mainnya di gudang, pura-pura kekunci lagi, dasar generasi micin!" ucap pak Yono sambil menggelengkan kepalanya dan mengunci pintu gudang.

Disepanjang koridor Alvin masih mengandeng tangan Alina. Tidak ada yang bersuara sampai akhirnya mereka tiba diparkiran, namun pandangan keduanya beralih pada sebuah mobil camry berwarna hitam masuk ke pekarangan sekolah, terlihat seorang pemuda tampan memakai baju kemeja merah maroon dengan lengan baju yang digulung sampai siku turun dari mobil. Alina terkejut dan langsung melepaskan tangannya dari genggaman Alvin.

"Gue balik dulu" pamit Alina pada Alvin, Alvin hanya memandang Alina dengan tatapan datar dan tidak menjawab ucapan Alina. Alina masuk kedalam mobil tersebut dan dengan sekejap mobil tersebut sudah berlalu meninggalkan sekolah. Alvin menstater motornya dan meninggalkan sekolah.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang