06 •Kelompok Akustik•

3.8K 223 1
                                    

Dipagi hari yang cerah, terlihat seorang gadis yang terburu-buru keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga, dia berjalan kearah meja makan menghampiri kedua orang tuanya dan kakak laki-lakinya.

"Pagi ma, pa, kak Nat" sapa gadis tersebut sambil mencium pipi kedua orang tuanya kecuali Nathan dan duduk disamping Nathan sambil meminum susu buatan Ratna.

"Pagi juga Alina" balas kedua orang tuanya.

"Gue gak dicium juga nih?" tanya Nathan sambil menaik-turunkan alisnya.

"Gak!" jawab Alina cepat dan Nathan hanya mengerucutkan bibirnya.

"Ih jijay banget gue liat muka lo kak!" ucap Alina.

"Bodo!" balas Nathan sedangkan Alina hanya memutar bola matanya malas dan menghabiskan susunya.

"Ma, pa, kak, Alina berangkat ya, udah siang soalnya" ucap Alina dan beranjak menyalami kedua orang tuanya tak lupa juga ia menyalami kakaknya, bagaimanapun juga Nathan adalah orang yang lebih tua darinya.

"Kamu berangkat sama siapa? Nathan?" tanya Herry, papa Alina dan Nathan.

"Alina berangkat sendiri aja pa. Alina males sama kak Nathan, nanti dia tebar pesona disekolah Alina" jawab Alina dan beralih menatap Nathan yang sedang memainkan handphonenya.

"Tapi kan---" ucapan Ratna terpotong saat Alina dengan cepat menjawabnya.

"Aduhh ma, gak papa kok, Alina berangkat sendiri aja, udah ya bye, assalamualaikum" Alina bergegas keluar rumah dan mencari angkutan umum.

"Waalaikumsalam" balas mereka serempak.

"Ma, pa, Nathan juga berangkat ya, ada kuliah pagi soalnya" ucap Nathan.

"Papa juga mau berangkat kekantor juga" sambung Herry.

" Ya udah kalian hati-hati ya"

"Iya ma" jawab keduanya. Ratna mengantarkan Herry dan Nathan kedepan teras rumahnya, tak lupa Herry mencium kening sang istri dan Herry menyalami Ratna begitupun dengan Nathan yang bersalaman dengan Ratna dan Herry. Herry memasuki mobil range rover evoque berwarna putih, sedangkan Nathan masuk kedalam mobil camry berwarna hitamnya.

☘️☘️☘️

Alvin dan teman-temannya sekarang ini berada di rooftop sekolah, mereka sedang menikmati suasana siang hari dengan angin yang sepoi-sepoi. Melihat padatnya ibu kota Jakarta. Mereka berempat sudah membolos KBM sejak 10 menit yang lalu.

"Nyet, bagi rokok dong!" Wendry meminta rokok pada Dicky, sedangkan Dicky hanya memutar bola matanya malas.

"Dasar tukang minta, kere banget sih hidup lo!" celetuk Haris sambil menoyor kepala Wendry.

"Kaya lo gak pernah minta aja!" balas Wendry. Alvin dan Dicky hanya menatap kedua sahabatnya dengan malas. Saat mereka sedang bersantai-santai, tiba-tiba suara mikrofon berbunyi sampai ke rooftop sekolah.

"Tes, tes, 1,2,3, panggilan untuk ananda Alvin Fernando Wirasetya kelas 12 IPS 1, untuk segera menemui pak Agus diruang olahraga, sekali lagi, panggilan untuk ananda Alvin Fernando Wirasetya kelas 12 IPS 1, untuk segera menemui pak Agus diruang olahraga, terimakasih" Alvin berdecak karena acara santai-santainya harus terganggu oleh panggilan pak Agus.

Alvin beranjak dari duduknya dan pergi menemui pak Agus. Saat Alvin tengah berjalan di koridor dengan tatapan dinginnya, ia tak sengaja menabrak bahu seorang cewek, membuat cewek tersebut meringis kesakitan.

"Aduhh, sakit tau!" ucap cewek tersebut sambil mengusap bahunya.

"Terus?" tanya Alvin dengan datar.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang