'Hargai sebelum pergi, genggam sebelum hilang. Karena semua tau, mempertahankan tak semudah mendapatkan'
☘️️☘️☘️
Mobil yang dikendarai oleh Alvin sudah terparkir rapi di sebuah cafe, bernama cafe Rainbow. Mereka berdua langsung memasuki cafe tersebut dan memilih tempat duduk yang berada dekat dengan jendela.
Suasana cafe sangat tenang, alunan musik akustik terdengar indah. Sesuai dengan nama cafe tersebut Rainbow yang berarti pelangi, dekorasi dinding cafe tersebut dicat dengan warna pelangi dan dihiasi oleh lampu Tumblr beserta kata-kata inspirasi disetiap pojok dinding. Alina sangat terpukau dengan tempat yang seindah ini, tempat ini akan jadi tempat favorit Alina yang kedua setelah danau yang dulu pernah Alvin tunjukkan kepadanya. Alvin mengangkat tangannya hendak memanggil pelayan.
"Mbak!" panggil Alvin sambil melambaikan tangannya kearah pelayan. Pelayan tersebut menghampiri meja nomor 5 yang ditempati oleh Alvin dan Alina.
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya pelayan tersebut sambil memberikan daftar menu makanan dan minuman.
"Satu nasi goreng seafood, satu cappucino ice" ucap Alvin kepada pelayan tersebut.
"Masih ada lagi?"
Alvin melihat Alina yang masih membolak-balikkan daftar menunya. "Lo mau pesen apaan?" tanya Alvin, sementara Alina tidak mengalihkan pandangannya kearah Alvin, dia masih tetap fokus melihat daftar menu tersebut. Alvin yang mulai jengah melihat Alina tak kunjung memesan, akhirnya dirinya yang memesankan Alina.
"Ice cream coklat satu!" ucap Alvin dan pelayan tersebut menuliskan pesanan Alvin pada notebook yang dipegangnya.
"Masih ada lagi?" tanya pelayan tersebut dan dapat gelengan dari Alvin, kemudian pelayan tersebut meninggalkan meja mereka.
Alina menatap Alvin bingung. "Kok lo pesenin punya gue sih?"
Alvin menghela nafasnya pelan kemudian menatap Alina malas. "Lo itu baca daftar menu atau baca novel sih? Menghayati amat!!" ucap Alvin dingin sementara Alina hanya menyengir kemudian menggaruk rambutnya. Keheningan terjadi diantara mereka berdua, Alvin sibuk memainkan handphonenya sedangkan Alina sibuk dengan dunia melamunnya.
Saat Alvin menyudahi bermain handphonenya dan ingin memasukkan handphonenya kesaku celana abu-abunya, tiba-tiba handphonenya berbunyi menandakan sebuah pesan masuk, Alvin kemudian mengecek handphonenya.
1 New message
081279******
Hai Vin, gue tau lo
Lagi jalan sama Alina kan!?Alvin mengernyit saat melihat sebuah nomor tidak diketahui masuk di handphonenya. Dia mengetikkan sesuatu dilayar handphonenya.
Alvin
Siapa lo?Tak butuh waktu lama, nomor yang tidak diketahui itu pun kembali membalas pesan Alvin.
081279******
Lo gak perlu tau siapa gue!!Alvin menggeram saat ada orang yang berani-beraninya mengerjainya. Terlintas dipikiran Alvin sebuah nama yang menjadi musuh bebuyutannya selama ini. Randika. Yah, Alvin yakin itu adalah Randika. Cowok yang berusaha untuk menghancurkan Alvin dengan berbagai cara, Alvin dengan cepat membalas pesan orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin & Alina
Roman pour AdolescentsAlvin Fernando Wirasetya, seorang badboy kelas kakap dan trouble maker banyak digilai para kaum hawa. Wajahnya yang tampan membuat nilai plus bagi seorang Alvin. Nathalina Faradilla, seorang siswi baru di SMA Garuda harus bertemu dan bermasalah deng...