13 •Presentasi Akustik•

3.3K 165 4
                                    

'Kamu yang terlalu biasa dan aku yang terlalu pakai rasa'
-Alina-

☘️☘️☘️

Setelah beberapa hari latihan akustikan, kini tiba saatnya hari dimana kelas 11 IPA 2 mempresentasikan hasil mereka agar bisa mendapatkan nilai tugas seni budaya.

Hari Sabtu, hari free semua kelas di SMA Garuda dan otomatis mereka semua akan melihat penampilan-penampilan dari kelas 11 IPA 2.

Didalam kelas 11 IPA 2 sedang ramai-ramainya seperti pasar ikan, pasalnya semua siswa-siswi sibuk latihan vokal masing-masing dengan gitaris mereka. Dari mulai Septi, cewek dengan rambut pirang itu tengah latihan vokal bersama Chandra, Merry yang sibuk mengatur nafas dengan Christian, dan Debi yang membolak-balikkan kertas lirik lagunya, terlihat sangat gusar.

Sedangkan Alina, gadis tersebut sangat gugup, terlihat dari raut wajahnya dan telapak tangannya yang mengeluarkan keringat, Sandy yang tengah mengatur senar gitarnya beralih menatap Alina yang tampak gelisah.

"Lo kenapa, Na??" tanya Sandy seraya mengernyitkan dahinya.

"Haduhh gimana yah San, gue gugup nih. Noh tangan gue udah keringetan" jawab Alina sambil menyodorkan tangannya kemudian meremasnya.

"Lo gak usah gugup, gue yakin lo pasti bisa, dan gue bakal kasih yang terbaik!" balas Sandy sambil memegang tangan Alina dan tersenyum manis. Alina mengangguk kemudian membalas senyuman Sandy.

Pukul 07:10 WIB, buk Anis sudah datang dengan membawa buku nilai, dan membuat semua murid kelas 11 IPA 2 menyudahi keributannya dan duduk di bangku masing-masing.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak" sapa buk Anis sambil tersenyum dan duduk di bangku khusus untuk guru.

"Waalaikumsalam, pagi buk" jawab semua murid dengan serempak.

"Maaf ya ibu mengambil hari free class kalian, soalnya kalau dipelajaran ibu waktunya gak akan cukup, cuman 2 jam" papar buk Anis.

"Iya buk gak papa" balas Sandy sebagai ketua kelas mewakili teman-temannya.

"Gimana udah siap semua?"

"Udah buk!"

"Kalau semua udah siap, sekarang kita kelapangan yah!!"

"Loh kok dilapangan sih buk?" tanya seorang siswi dengan rambut yang dikuncir satu.

"Kan kalian mau presentasi, orang presentasi itu gak mungkin kan ditempat yang sepi, gimana orang lain mau mengkritik" jelas buk Anis.

"Yah jangan disana dong buk"

"Udah gak boleh ada yang protes, komentar, komplain dan lain-lain!!" balas buk Anis tegas membuat semua murid terpaksa menyerah.

"Sekarang kita kelapangan dan untuk pemain gitaris harap untuk mengambil no urut disana! Terima kasih, wassalamu'alaikum" lanjut buk Anis dan berlalu menuju lapangan. Saat buk Anis keluar, kelas 11 IPA 2 mulai gaduh lagi, 40% yang tidak terima dilapangan dan 40% yang terima dilapangan, sisanya memilih untuk netral.

"Buk Anis kenapa sih presentasinya dilapangan" ujar Merry kesal dengan guru seni budaya itu.

" Udah ah biarin, siapa tau lo diliatin sama kak Haris" balas Septi dan dapat senyuman dari Merry.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang