11 •Wendry Rindu Mama•

3.4K 177 6
                                    

'Kita dekat, tak terikat. Saling mengekang tapi tak ada hubungan!'

☘️☘️☘️

Didalam kelas 11 IPA 2 sangat tenang dan damai, karena guru yang mengajar sudah memulai pelajarannya sejak 15 menit yang lalu.
Buk Nurul, guru mata pelajaran Sejarah Indonesia itu, kini tengah menjelaskan tentang peristiwa Proklamasi, yang membuat semua murid memperhatikan dengan seksama, pasalnya buk Nurul yang terkenal dengan diam-diam membunuh banyak ditakuti oleh semua murid di SMA Garuda.

Beliau dengan teliti menjelaskan pelajarannya, separuh murid kelas 11 IPA 2 sudah merasakan jenuh, karena sedari tadi buk Nurul terus saja berbicara tanpa ada jeda sedikit pun. Buk Nurul tidak akan membiarkan anak muridnya mengobrol atau pun menoleh kanan-kiri, dia ingin muridnya terus memperhatikan apapun yang dibicarakan olehnya.

Namun, disisi lain, Alina tampak tenang dengan mimpi manisnya ditambah dengan kicauan dongeng buk Nurul membuat tidurnya semakin lelap. Tak ada seorangpun yang tahu, karena Alina duduk di bangku pojok paling belakang. Alina terlelap dengan wajah yang menghadap ke tembok dengan tangan kanan yang diletakkan di atas meja sebagai bantal untuk kepalanya, sehingga tidak ada yang melihat Alina, mereka tidak akan tahu kalau ternyata Alina sedang tidur.

Debi yang sedang menulis tiba-tiba tinta penanya habis, karena dia berada dekat dengan Alina, jadi Debi meminjam pena dengan Alina.

"Na, woii, pinjem pulpen dong!" bisik Debi sambil menggoyangkan pelan lengan Alina. Tak ada jawaban dari Alina membuat Debi memanggil Alina dengan sedikit lebih keras.

"Alinaaaa!!!" bisik Debi tepat ditelinga Alina, namun saat Debi menggoyangkan tubuh Alina tiba-tiba buk Nurul menoleh pada bangku paling belakang tepatnya meja Debi.

"Debi, kenapa kamu mengobrol?" tanya buk Nurul sambil bangkit dari kursinya dan menghampiri bangku Debi.

"Eh ibu, anu buk hmm, eh enggak kok buk, tadi cuman ada cicak, hehe" alibi Debi sambil tersenyum kaku dan menggaruk tengkuknya.

"Oh yasudah" saat buk Nurul akan berbalik badan, tak sengaja ia menoleh pada bangku Alina dan menghampiri Alina. Buk Nurul hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Alina.

"Nathalina Faradilla!" ucap buk Nurul dengan suara yang sedikit keras membuat semua penghuni kelas 11 IPA 2 menoleh ke meja Alina. Alina terlonjak kaget dan segera membenarkan posisinya.

"Eh iya Bu, saya gak akan ulangi lagi!!" ucap Alina cepat seperti orang bodoh.

"Sekarang kamu lari keliling lapangan upacara selama 3 kali putaran dan hormat ke tiang bendera sampai pelajaran ibu selesai!!" perintah buk Nurul dengan tegas dan menyeramkan.

"Se..sekarang buk?" tanya Alina membodohkan dirinya sendiri.

"Kamu ini, yah sekarang Alina, CEPAT!!!" bentak buk Nurul sambil menekankan kata cepat, membuat Alina langsung bangkit dan berlari sekuat tenaga.

Saat sudah di lapangan, banyak pasang mata yang melihatnya, ada yang menatapnya dengan sinis, aneh, datar, dan ada juga dengan tampang penasaran. Alina tak menghiraukan itu semua dia terus berlari dengan cepat.

☘️☘️☘️

Alvin dan kawan-kawannya berjalan di koridor, mereka sedang membolos pelajaran seni budaya. Wendry yang berada di depan Alvin, Dicky, dan Haris, sedang tebar pesona membuat siswi-siswi melihatnya datar, karena bukan hanya tebar pesona, Wendry juga sedang menyanyikan sebuah lagu galau, membuat ketiga sahabatnya menoyor kepala Wendry dari belakang.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang