'Mengalah bukan berarti Kalah!'
☘️☘️☘️
Setelah kemenangan Alvin, Randika semakin memusuhi Alvin, banyak cara yang akan dia lakukan hanya untuk menghancurkan Alvin.
Alvin menghampiri teman-temannya.
"Congrats bro" ucap Dicky memberi selamat.
"Selamat yah brader, lo hebat" puji Haris sambil bertos ala anak laki-laki.
"Hello my brader, congratulations, gue bangga punya kembaran kaya lo" lanjut Wendry sambil memeluk Alvin sedangkan yang dipeluk hanya memasang wajah datarnya dan melepas pelukan tersebut.
"Thanks" balas Alvin.
"Si Randika malu sendiri tuh, dia yang nantangin dia juga yang yang kalah" ucap Haris sambil mentertawakan lawan Alvin tadi.
"Tapi gue gak yakin si Randika malu, dia kan punya seribu urat malu" balas Wendry yang membuat ketiga temannya tertawa apalagi Wendry yang tertawa terpingkal-pingkal.
Pada saat mereka tertawa, ada pasang mata yang mengintai mereka dengan tatapan sinis dan senyuman iblis.
"Welcome to my game!"
☘️☘️☘️
Bel pulang sekolah berbunyi, membuat seluruh siswa SMA Garuda berhamburan keluar kelas untuk segera pulang ke rumahnya masing-masing. Alina yang tengah membereskan buku-bukunya kedalam tas, tiba-tiba dikagetkan oleh suara toa Debi yang sedang berada di luar kelas.
"Alinaaaaa, lo dicariin sama babang Sandy, keluar lo!" teriak Debi membuat Alina memutar bola matanya malas.
"Kebiasaan deh" ucap Alina. "Iya-iya" lanjut Alina sambil berteriak, kemudian menyandang tasnya dipunggung dan keluar kelas. Saat Alina sudah diluar kelas, terlihat Debi dan Sandy yang sudah ada gitar ditangannya sedang mengobrol.
"Lo tuh ya Deb suka banget teriak-teriak, mau ngajakin gue berantem ya!!" tanya Alina sambil berkacak pinggang.
"Hehehe maaf, ini nih Sandy yang nyuruh gue buat teriak-teriak" ucap Debi sambil menyalahkan Sandy.
"Lah kok gue, enak aja lo nyalahin gue, lo kan emang udah dari orok suka teriak-teriak!" Balas Sandy.
"Ih lo, tau ah gue mau balik, selamat kencan Alina dan Sandy" balas Debi sambil pergi dan tertawa terbahak-bahak.
"Eh gue bogem besok lo" ucap Alina geram melihat Debi yang menggodanya, sudah cukup Nathan yang sering menggodanya sekarang jangan ada lagi.
"Udah yuk kita latihan" ajak Sandy kemudian bangkit dari duduknya dan menenteng gitar kesayangannya.
'Ya ampun Sandy, lo keren banget, pake jam tangan, sepatu Vans hitam putih, jaket hoodie yang berwarna hitam, apalagi sekarang Sandy sedang membawa gitar, duh kok gue jadi baperan gini ya' batin Alina.
"Woi Alina!" Sandy mengejutkan Alina.
"Eh iya San, kenapa?" tanya Alina gelagapan sambil tersenyum kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin & Alina
Teen FictionAlvin Fernando Wirasetya, seorang badboy kelas kakap dan trouble maker banyak digilai para kaum hawa. Wajahnya yang tampan membuat nilai plus bagi seorang Alvin. Nathalina Faradilla, seorang siswi baru di SMA Garuda harus bertemu dan bermasalah deng...