07 •Kamera•

3.7K 224 10
                                    

Ed Sheeran-photograph

☘️☘️☘️

Alina yang sedang mengatur lensa baru di kameranya, terkejut kala melihat Nathan yang langsung masuk ke kamar Alina tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Ih kak Nathan, gak bisa apa ketuk pintu dulu?" ketus Alina saat Nathan menghampirinya, sedangkan Nathan hanya cengengesan tidak jelas.

"Hehehe maaf ya adekku" balas Nathan sambil duduk disamping Alina dan mengacak rambut pirang gadis tersebut.

"Maaf maaf, kalo aku jantungan gimana?" tanya Alina masih dengan mengatur kameranya.

"Yah jangan sampai dong dek, nanti kalo kamu gak ada, siapa dong yang bakal aku godain" jawab Nathan dengan wajah yang menahan tawanya.

"Makanya, lain kali kalo mau masuk, ketuk pintu dulu, nyet!" ucap Alina sambil mencoba kameranya dan mengarahkannya pada Nathan, Nathan yang tahu bahwa Alina sedang memotret dirinya kemudian tersenyum manis kearah kamera.

"Iya-iya, lain kali gak lagi deh" Alina tidak membalas ucapan Nathan dan masih terfokus melihat kamera yang barusan dia memotret Nathan.

Seulas senyuman terukir di bibir Alina dan Nathan hanya mengernyit saat melihat Alina.

"Coba gue liat" Nathan mengambil kamera tersebut dari Alina dan Alina pun memberikan kameranya.

"Widih, ganteng banget gue, gak nyangka gue dek, ternyata lo jago juga motoin gue" Nathan berucap dengan pedenya, mengatakan dirinya ganteng sedangkan Alina hanya memutar bola matanya malas. Sejak kapan Nathan memuji Alina seperti itu, biasanya dia akan menggoda bahkan mengejek Alina, mungkinkah ada udang dibalik bakwan, eh ralat maksudnya di balik batu.

"Tumben lo baik-baikin gue, pasti ada maunya nih?" tanya Alina curiga, kalau-kalau kakaknya ini meminta sesuatu yang aneh.

"Hehe kok tau sih, peramal ya" jawab Nathan sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Udah deh, gak usah basa-basi, to the point langsung!" perintah Alina dan menatap Nathan dengan malas. Bisa-bisanya nathan, ketika ada maunya berlagak seperti orang bodoh didepan Alina, tapi kalau udah marahin Alina, galaknya melebihi papanya apalagi dengan nada ketus, siapa pun yang akan mendengarnya langsung menusuk kehati lewat jantung.

"Iya-iya, sensi amat neng! Gue mau pinjem kamera dong" ucap Nathan sambil menaik-turunkan alisnya. Tebakan Alina benar kalau Nathan kekamarnya hanya untuk meminjam kamera.

"Udah gue duga. Mau pinjem yang Canon atau Nikon?" tanya Alina.

"Yang Canon aja deh"

"Ya udah, gue ambil dulu" Alina beranjak dari duduknya untuk mengambil kamera satunya lagi yang berada di lemari khusus untuk barang-barang koleksinya.

"Emang buat apaan sih?" tanya Alina saat menghampiri Nathan.

"Yah buat foto lah, emang buat apa lagi?" tanya Nathan yang membuat Alina berdecak.

"Ck, bukan itu maksud gue, nyet, tuh kamera buat acara apaan?" tanya Alina sambil memasangkan lensa ke kameranya.

"Buat hunting sama temen-temen gue besok" jawab Nathan.

"Oh" balas Alina. "Nih" lanjut Alina dan memberikan kameranya pada Nathan, Nathan tersenyum bahagia ketika dengan mudahnya Alina memberikan kameranya, biasanya harus dibujuk-bujuk terlebih dahulu dengan es krim coklat barulah dia akan memberikan kameranya, karena gak sembarang orang bisa menyentuh ataupun memakai kamera-kameranya.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang