'Merasa takut akan sebuah kehilangan, namun tak punya hak untuk memintanya tetap tinggal'
☘️☘️☘️
"Ran, sorry banget. Gue pulang sama Alvin, yah" ucap Alina tak enak hati takutnya Randika marah.
"Iya, gak papa kok. Lain kali kita nonton yah!" balas Randika sambil tersenyum kearah Alina, Alina mengangguk kemudian Randika melirik kearah Alvin sambil tersenyum miring. Alvin seakan tahu apa maksud dari senyuman Randika, dia menarik Alina agar berada dekat dengannya, Alina yang semula tersenyum kini mengernyit bingung menatap Alvin. Alina menjauh dari Alvin.
"Lo apa-apaan sih, narik-narik gue. Mau modus lo?" ucap Alina.
"Lo jauh-jauh dari Randika!" perintah Alvin.
"Kok lo nyuruh gue jauhin Randika sih? Hak lo apa??" Alina memalingkan wajahnya dan menyilangkan kedua tangannya.
"Gue mohon Na, jauhin dia!" balas Alvin meyakinkan.
Alina menatap Alvin bingung kemudian menggelengkan kepalanya. "Gak!" ucap Alina cepat.
Alvin menghembuskan nafasnya kasar. "Na, dia itu gak ba--" ucapan Alvin terpotong saat seseorang memanggil namanya.
"Vin!" panggil orang tersebut kemudian mendekati Alvin dan Alina. Orang tersebut menatap Alina kemudian tersenyum ramah sedangkan Alina menatap orang itu heran.
"Siapa Vin?" tanya orang tersebut sambil menaikkan satu alisnya.
"Mbak-mbak ini nawarin sepatu sama gue" ucap Alvin bermaksud bercanda. Alina yang mendengar dirinya dipanggil mbak-mbak sontak menoleh kearah Alvin dan memukulnya dengan keras.
"Apa lo bilang? Gue mbak-mbak? Aneh ya lo tadi nyuruh gue buat jauhin Randika sekarang lo bilang gue mbak-mbak. Mau lo apa sih, hah?! " balas Alina dengan emosi sudah tidak bisa dibendung lagi. Alvin hanya diam menanggapi ocehan Alina, seakan itu semua hanya angin lalu saja. Jahat banget.
"Tau ah, mending gue pulang!" Alina kesal karena ucapannya tidak digubris sama sekali oleh dua orang dihadapannya itu, Alina berbalik badan tetapi Alvin dengan cepat mencekal tangannya lagi, sehingga dia kembali menghadap Alvin.
"Apa lagi sih Vin?" tanya Alina yang sudah tidak tahan dengan sikap Alvin.
"Pulang sama gue!" jawab Alvin. Orang yang tadi memanggil Alvin kembali membuka suaranya.
"Lah gue gimana?" tanya orang tersebut.
"Naik taksi, bang!" jawab Alvin. Alina mengernyit saat Alvin memanggil orang tersebut dengan panggilan 'bang'. Alvin menarik tangan Alina menuju parkiran.
"Lo utang penjelasan sama gue!" Teriak cowok tersebut yang dipanggil bang oleh Alvin.
Sesampainya mereka diparkiran, Alina mengernyit saat mereka tiba didepan sebuah mobil jazz warna kuning lemon
"Masuk!" ucap Alvin namun terdengar seperti perintah.
Alina menoleh kearah Alvin. "Nggak!"
"Masuk Alina!!" gertak Alvin.
"Gue bilang nggak yah nggak!" ketus Alina sambil membuang muka.
"Kenapa sih lo batu banget?" ucap Alvin menahan emosinya.
"Kenapa sih lo maksa banget?" balas Alina seraya menatap Alvin dan menyilangkan kedua tangannya. Alvin menghela nafasnya kemudian memutari mobil dan mendekati Alina, dia membuka pintu mobil jok depan untuk Alina, namun Alina tetap saja tidak bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin & Alina
Teen FictionAlvin Fernando Wirasetya, seorang badboy kelas kakap dan trouble maker banyak digilai para kaum hawa. Wajahnya yang tampan membuat nilai plus bagi seorang Alvin. Nathalina Faradilla, seorang siswi baru di SMA Garuda harus bertemu dan bermasalah deng...