12 •Teman Nathan•

3.3K 165 15
                                    

'Aku tidak terlalu tahu definisi cinta, yang aku tahu hanyalah, aku selalu ingin membuat mu tersenyum setiap hari, itu saja'
-Nathan-

☘️☘️☘️

Sebuah mobil camry berwarna hitam, masuk ke pekarangan universitas Mahardika. Saat sudah memarkirkan mobilnya, keluar seorang laki-laki dengan menggunakan jas almamater kebanggaan kampusnya yang berwarna biru dongker. Saat cowok tersebut berjalan beberapa langkah, seorang gadis menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Nath! Nathan!!" teriak seorang gadis yang menggunakan jas almamater juga.

"Apaan?" tanya cowok tersebut yang dipanggil Nathan.

"It...itu sih Bilqish!!" jawab gadis tersebut yang tersengal-sengal mengatur nafasnya.

"Bilqish? Bilqish kenapa??" tanya Nathan dengan tenang.

"Bilqish dibully sama anak arsitek, mendingan lo tolongin dia sekarang!!" jawab gadis tersebut masih dengan nafas yang memburu.

"Apa?" Nathan terkejut tak percaya. "Terus dia dimana sekarang?" lanjut Nathan.

"Dibelakang gudang lantai 2" Nathan mengangguk kemudian dengan cepat dia berlari menuju lantai 2.

Saat diperjalanan dia bertemu dengan Sinta, teman akrab Bilqish yang sedang berjalan menuju gudang.

"Nathan!" panggil Sinta sambil mensejajarkan langkahnya dengan Nathan.

"Bilqish dimana?" tanya Nathan.

"Dia dibelakang gudang, gue mau nyamperin dia" jawab Sinta dan dapat anggukan dari Nathan.

Saat mereka sudah tiba dibelakang gudang, Nathan melihat Bilqish yang sudah berairkan air mata dibully habis-habisan oleh anak arsitek, rambutnya yang dijambak membuat Nathan mengepalkan tangannya.

"Bagus ya kalian. Bisanya main KEROYOKAN, 1 lawan 5. Udah siap KELUAR dari kampus ini, hah?!!" tanya Nathan dengan wajah yang memerah.

"Waduh pangerannya udah dateng nih guys!" ucap seorang cewek yang menjambak rambut Bilqish kemudian melepaskannya dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Saat ini Nathan bisa mengontrol emosinya.

"Lo mau ngancem kita. Emang kampus ini punya nenek moyang lo apa??" balas seorang cewek yang berambut pirang. Kesabaran Nathan hanya tertinggal 30% lagi.

"Apa sih yang lo suka dari nih cewek, mending lo sama gue!" lanjut cewek yang berpakaian ketat. Kelima gadis yang membully Bilqis tertawa, Nathan sudah tidak bisa lagi mengendalikan emosinya, kesabarannya benar-benar diuji oleh kelima cabe kampus.

"Kalian keluar sendiri atau gue seret satu-satu!!!" ucapan Nathan meninggi ketika cewek yang dicintainya dibully bahkan dihina, dia tidak terima akan hal itu, seketika nyali kelima gadis tersebut menciut kala melihat tatapan tajam Nathan yang siap membunuh, mereka berlari sekuat tenaga menghindar dari amukan Nathan. Sebelumnya Nathan tidak pernah semarah ini, dia hanya akan menatap tajam jika orang tersebut melakukan kesalahan padanya, dia tidak akan mengancam jika dia sudah tertekan. Nathan beralih menatap Bilqish yang nangis sesenggukan, air mata yang membanjiri pipinya, membuat Nathan tak tega melihatnya. Nathan menghampiri Bilqish kemudian memeluk gadis tersebut.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang