35 •Pertemuan•

1.2K 95 24
                                    

'Tidak pacaran tapi saling sayang. Tidak memiliki tapi cemburu diam-diam. Yang satu tak ingin bicara, yang satu lagi tak kunjung peka. Gitu aja terus, hingga tiba masanya hati harus saling kehilangan tanpa sempat melihat kemungkinan untuk saling mengutuhkan' 

Happy reading guys :)

️☘️☘️☘️ 

Pagi ini, Alina berangkat ke sekolah dengan Randika. Pasalnya, Randika ingin meminta izin kepada orang tua Alina, untuk mengajaknya keluar nanti sore. Sejujurnya Alina sangatlah tidak mood untuk keluar hari ini, sekolahpun dia ogah-ogahan. Tetapi, mengingat betapa banyaknya Randika yang telah membantunya, yah mau tidak mau dirinya harus meng-iyakan ajakan Randika.

Saat ini Alina tengah menunggu Randika diruang tamu sambil memainkan handphonenya. Saat menscroll Instagramnya, Alina terkejut saat melihat foto Alvin diberanda profilnya. Dia tersenyum saat mengingat hal itu.

Hal pertama kali, dirinya memposting foto cowok di sosial media. Yah karena memang syarat dari Alvin harus begitu, dengan terpaksa diapun melakukan hal itu. Sebelumnya, sewaktu Alina berpacaran dulu, dia adalah cewek paling anti memposting foto pacar ke sosial media, karena dia tidak mau pamer ataupun pencitraan. Jangankan foto pacarnya, foto Nathan pun yang notabenenya adalah kakaknya tidak pernah sama sekali dia posting, entah apapun itu Alina tidak mau pamer berlebihan.

Banyak komentar yang bermunculan dipostingan itu. Ada yang mendoakan langgeng, ada yang mencie-ciekan mereka berdua, bahkan komentar pedas pun ada didalamnya. Seukir senyum terbit dibibir Alina, begitupun dengan matanya yang tiba-tiba sudah meneteskan air mata.

"Gue rindu, Vin!" lirih Alina saat menatap foto Alvin yang tersenyum kearah lain. Sudah 3 hari Alvin tidak masuk sekolah karena diskors, dan besok adalah hari Alvin masuk sekolah kembali. Alina pun semakin bersemangat menyambut hari esok, hari kedatangan si Badboy SMA Garuda.

Tak lama setelah melihat foto Alvin, Alina dikejutkan dengan bunyi klakson mobil, yang artinya itu adalah mobil Randika. Dia segera menghapus air matanya dan memasukkan handphonenya kedalam tas kemudian menuju pintu utama.

Randika turun dari mobilnya dan tersenyum hangat kearah Alina, begitupun dengan Alina yang ikut tersenyum.

"Hai." sapa Randika dan menghampiri Alina.

"Hai juga." balas Alina sambil tersenyum manis.

"Mama lo mana?" tanya Randika saat menyadari Ratna tidak ikut bersama Alina ke pintu utama.

"Mama lagi di dapur, kenapa?"

"Mau minta izin."

"Minta izin? Buat?"

"Yah mau minta izin untuk nanti sore, kan gue mau ngajak Lo jalan." jawab Randika yang membuat Alina mengangguk-angguk.

"Oh...yaudah. tunggu bentar, gue panggilin mama dulu!" balas Alina kemudian masuk kedalam rumah dan menuju dapur.

Selang beberapa menit, Alina datang bersama Ratna yang sedang memakai celemek.

"Eh, ada nak Randika. Mau berangkat bareng Alina yah?" tanya Ratna sambil menyalimi Randika.

"Iya Tante, sekalian juga mau minta izin." balas Randika sesopan mungkin.

"Minta izin apa yah?"

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang