25 •Komfotnas (2)•

2.8K 141 3
                                    

'Jangan berikan hatimu pada seseorang yang masih mencintai masa lalunya, lebih dari keinginannya untuk menjadikanmu masa depan'

️☘️☘️☘️

"Iya sayang, hati-hati ya!" peringat Sophia dan diacungi jempol oleh Alina.

Alina memasuki mobil Alvin, kemudian Alvin melajukan mobilnya. Keheningan terjadi diantara mereka, Alvin fokus menyetir dan Alina fokus menatap keluar jendela. Alina lupa akan sesuatu hal, dia tidak memberitahu Alvin dimana mereka akan melakukan pemotretan.

"Vin!" panggil Alina kemudian menoleh kearah Alvin.

"Hm" hanya deheman yang Alvin berikan untuk membalas ucapan Alina.

"Kira-kira tempat yang bagus untuk pemotretan lo dimana yah?" tanya Alina. Alvin masih fokus menyetir, tak berniat untuk menoleh ataupun membalas pertanyaan Alina.

Alina berdecak kesal karena pertanyaannya tidak direspon sama sekali oleh Alvin.

"Ck, Vin gue lagi ngomong, lo dengerin apa nggak sih?" nihil. Tetap tidak ada jawaban apapun dari Alvin, dia masih setia menyetir. Alina mendengus kemudian menaruh kameranya di jok belakang dan menatap Alvin dengan intens.

"Vin lo marah ya dengan ucapan gue yang tadi?"

"Menurut lo?" barulah Alvin menjawab dengan ketus.

"Yah lo marah" Alina menundukkan kepalanya dan menautkan kedua jari telunjuknya. "Terus lo maunya apa biar lo nggak marah lagi sama gue?"

Berasa seperti lampu hijau untuk Alvin, dia tersenyum miring dan menepikan mobilnya. Alina mengernyit melihat mobil yang tiba-tiba menepi, kemudian menatap Alvin.

"Kok berhenti sih?"

"Lo nanya gue mau apa?" tanya Alvin dengan menaikkan sebelah alisnya dan menyeringai. Alina bergidik ngeri melihat seringain Alvin, begitu menakutkan. Apalagi saat ini mereka tengah berada di jalan yang sepi, takutnya Alvin berbuat yang tidak-tidak, tapi Alina menepis jauh-jauh pemikiran kotor tersebut.

Alina mengangguk ragu-ragu dan memepetkan badannya kepintu karena Alvin mendekat ke arahnya. Terlihat seringaian diwajah Alvin membuat Alina menahan nafasnya.

"Gue mau lo..." Alvin sengaja menggantungkan ucapannya membuat Alina penasaran.

"Ma-mau apa?" pertanyaan bodoh keluar dari bibir Alina, dalam hati ia terus membaca ayat kursi, takutnya Alvin kemasukan setan bambu yang berada disebelah mobil mereka.

"... Lo cium pipi gue!" ucapan spontan Alvin mampu membuat Alina melototkan matanya dan refleks memukul bahu Alvin.

"Enak aja lo minta cium! Mau dibogem sama kakak gue lo?!" Alina menatap sinis kearah Alvin, sedangkan yang ditatap hanya acuh tak acuh.

"Yaudah kalo lo nggak mau, gue juga nggak mau jadi model lo!!"

"Ih Alvin, gue nggak mau nurutin permintaan lo yang itu! Ganti yang lain!!" Alina memanyunkan bibirnya kemudian melipat kedua tangannya didada.

"Gue mau yang itu titik!! Kalo lo gak mau, keluar dari mobil gue!!" ucap Alvin sambil menyeringai.

"Gue tetep gak mau!"

"Yaudah keluar lo dari mobil gue!"

Alina menoleh kearah Alvin. "Maksa banget sih lo!"

"Lo keras kepala!"

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang