34 •Bukan Jodoh•

2.1K 127 107
                                    

'Tidak semua orang mampu untuk percaya lagi, ketika dikhianati oleh seseorang yang telah ia percayakan setianya'

Happy reading guys:)

️☘️☘️☘️

"Mungkin hubungan kita juga harus berakhir Nat! Aku mau kita putus..." ucap Bilqish.

Nathan tidak terkejut dengan ucapan Bilqish, karena dia sudah tau ujungnya akan seperti itu. Alasan yang tidak logis untuk memutuskan suatu hubungan. Dengan berat hati, Nathan mengangguk dan mencoba tersenyum walau terpaksa.

"Oke, kalo itu yang kamu mau. Kita udah gak ada hubungan lagi. Semoga dia yang kamu pilih adalah sebaik-baiknya pilihan!!" balas Nathan dan berlalu meninggalkan Bilqish. Donny tersenyum kemenangan karena telah mendapatkan Bilqish kembali. Tidak sia-sia pendekatannya kemarin. Alina melihat punggung Nathan yang semakin menjauh kemudian menatap Bilqish dengan sinis.

"Dari awal, gue emang gak setuju kak Nathan pacaran sama kak Bilqish. Kak Nathan berhak mendapatkan wanita yang terbaik dan itu bukan kak Bilqish! Semoga kak Bilqish bahagia. Terimakasih udah menabur luka yang amat perih untuk kak Nathan!!" ucap Alina, namun ditanggapi dengan senyuman lembut oleh Bilqish, dan sedetik kemudian Alina tercengang dengan ucapan Bilqish.

"Lo pikir gue mau sama kakak lo itu, ha? Gue macarin dia bukan atas dasar cinta! Melainkan dendam yang dibuat oleh keluarga Lo dan bikin keluarga gue hancur!!!" Bilqish tersenyum setelah mengatakan itu semua. Alina bahkan tidak percaya dengan mantan kekasih kakaknya itu. Jadi, yang tadinya dia menangis, itu hanyalah air mata buaya, dasar wanita tidak tau diri. Alina semakin tidak mengerti dengan jalan pikir Bilqish.

"Maksud kak Bilqish apa?" tanya Alina dengan nada naik satu oktaf. Dia tidak suka jika ada yang menyangkut-pautkan keluarganya dalam urusan pribadi, apalagi jika menghina keluarganya.

"Lo tanya aja sama bokap Lo!! Udah yuk Don, gue males berhubungan dengan dia apalagi kakaknya!!"

Donny mengangguk dan mereka berdua duduk dikafe tersebut sembari menunggu makanannya datang. Alina terdiam ditempat dengan wajah yang penasaran akan ucapan Bilqish. Dia segera menyusul Nathan dan mengajaknya pulang, Alina harus menanyakan hal ini pada papanya.

Sesampainya di mobil Nathan, Alina langsung masuk dan terlihat Nathan sedang termenung.

"Dari mana aja lo?" tanya Nathan, tetapi tidak mengalihkan pandangannya kearah Alina.

"Bicara sama kak Bilqish." balas Alina pelan.

Nathan menghela nafasnya gusar, kemudian melirik Alina, "Al!"

"Hm."

"Gue kurang apasih sama Bilqish?" tanya Nathan dengan lirih dan terdengar seperti menahan tangis.

"Udahlah kak, kak Bilqish itu gak baik buat kak Nathan, dia cuman mau bikin kak Nathan sakit hati aja!!"

"Dia gak mungkin ngelakuin itu, Al!"

"Kalo gak mungkin, kenapa kak Bilqish mutusin kak Nathan?!"

"Tapi Al..."

"Udahlah kak, lupain kak Bilqish! Dia nggak seperti yang kak Nathan liat. Dia itu cuman bagus covernya aja, tapi nggak dengan isinya! Alina gak suka yah, kak Nathan kayak gini. Mana kak Nathan yang suka bikin aku marah, mana kak Nathan yang suka bikin aku kesal! Dasar lemah!!!" ucapan Alina ada benarnya, Nathan sebelumnya tidak pernah selemah ini hanya karena perempuan. Stop it Nat! Cewek gak cuman satu di dunia.

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang