39 •Remember!•

725 56 30
                                    

'Kerapuhan ku : Saat kamu pergi'

☘️☘️☘️

Jangan lupa tinggalkan jejak yah:)

Alina tiba di rumah Alvin setelah menempuh perjalanan selama 20 menit. Dia teringat dan tersenyum ketika pertama kali Alvin membawanya kerumah sebesar ini. Menjadi perempuan pertama yang dibawanya adalah kebanggaan terbesar, apalagi dengan keluarganya yang Rama membuat Alina betah tinggal didalam rumah ini.

Dua kakak kembar Alvin yang sangat supel dan bundanya yang begitu perhatian, serasa seperti keluarga yang harmonis. Lama Alina menatap rumah Alvin sambil tersenyum, tiba-tiba dia dikagetkan oleh satpam yang menjaga rumah Alvin.

"Mbak!" seru satpam tersebut.

"Eh, iya pak?" tanya Alina dengan polos.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam tersebut lagi.

"Eh ya ampun!" Alina menepuk jidatnya, hampir saja dia lupa akan tujuannya kesana, "Pak, Alvin ada gak dirumah?"

Satpam tersebut nampak berpikir bahkan cukup lama.

"Pak..." panggil Alina lagi dan satpam tersebut langsung tersadar dari lamunannya.

"Maaf mbak, akhir-akhir ini saya nggak pernah liat mas Alvin. Saya nggak tau mas Alvin kemana." ucap satpam tersebut.

"Loh bapak kan kerja disini, masa nggak tau Alvin kemana?"

"Iya mbak saya memang kerja disini, tapi 3 hari yang lalu saya pulang kampung, jadi saya nggak tau mas Alvin dimana."

"Oh gitu...kalo bunda sama ayahnya Alvin, ada nggak?"

"Mereka lagi ke Bali mbak, neneknya mas Alvin sakit."

"Kalo kak Angga sama kak Anggi?"

"Mereka juga ikut mbak."

"Kira-kira kapan mereka pulang pak?"

"Waduh, kalo itu saya kurang tahu mbak, soalnya gak bilang kapan mereka pulang."

"Gitu yah pak...yaudah makasih yah pak." ucap Alina dengan lirih.

Kecewa. Air mata. Alina menangis, saat dia tidak mendapatkan informasi tentang kepergian Alvin. Kemana pria itu pergi, kenapa dia tidak memberitahukan terlebih dahulu jika ingin pergi.

'Perjelas pamit, Vin' batin Alina dengan air mata yang mengalir.

Dia pergi dari rumah Alvin dan memutuskan untuk kerumah pohon yang didekat danau.

Alina menaiki taksi yang kebetulan lewat dan menuju rumah pohon. Selang beberapa menit, dia sudah tiba di rumah pohon yang dulunya dia datangi bersama Alvin.

Alina berlari dari lorong pohon-pohon yang tinggi dengan air mata. Dia berhenti didanau dan melepas tasnya.

"Hiks hiks Alvin Lo dimana...?" teriak Alina dengan sekuat tenaga.

"Kenapa sih Vin, Lo ninggalin gue disaat gue udah mulai suka sama Lo?"

"Kenapa? Kenapa Vin?"

"Gue butuh Lo!"

"Gue takut Vin!!"

"G-gue ta-takut...hiks"

"Gue sayang sama Lo ALVIN..."

"Gu...gue sayang Lo Vin!" ucap Alina pelan kemudian terduduk dan menangis.

"Lo udah janji Vin, gak bakal ninggalin gue. Mana janji Lo malam itu Vin? MANA??"

Alvin & AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang