Hujan di pagi hari membuat siapa saja menjadi malas untuk bangun dan beraktivitas, apa lagi Hamzah yang masih saja bergelung di bawah selimut, selepas shalat subuh tadi Hamzah tidur kembali beda dengan Hanum yang pagi-pagi buta udah sibuk dengan membuat kue, entah kenapa akhir-akhir ini Hanum senang sekali membuat bermacam-macam kue.
"Bi di luar masih Hujan ya?" Tanya Hanum pada Bibi ani yang sedang membersihkan terlihat sekali di tangan kanannya sedang megang kemoceng.
"Iya Bu, tapi tidak sederas subuh tadi" ucap Bibi lalu kembali pergi melanjutkan pekerjaannya.
Setelah selesai membuat kue nastar lalu memasukannya ke dalam oven, Hanum berniat untuk membangunkan suaminya karena katanya hari ini ia akan masuk kerja.
Ceklek
Benar saja suaminya masih tidur dengan nyenyak sekali. "Mas mas" panggil Hanum sambil menepuk-nepuk pipi Hamzah.
Yang di bangunkan masih saja enak dengan mimpi indahnya. "Mas bangun nanti kamu telat ke kantornya" ucap Hanum lagi sambil mengguncangkan tubuhnya.
"Hmm"
"Bangun Mas" ucap Hanum lagi lalu berjalan ke arah balkon dan membuka gorden jendela. Terlihat sekali masih ada rintik-rintik hujan yang membasahi bumi ini dan embun pagi yang setiap pagi selalu membasahi.
"Mas" panggil Hanum lagi.
"Jam berapa?" Tanya Hamzah dan matanya masih saja terpejam.
"Jam 6"
Hamzah langsung membuka matanya. "Eh si cantik" ucap Hamzah saat melihat Hanum yang sedang berdiri di dekat jendela.
"Halah.. gombal" ujar Hanum lalu berjalan keluar kamar "cepat sana mandi nanti kamu telat" ucapnya lalu menutup pintu kamar.
"Biarin ajahkan aku bosnya" ucap Hamzah sambil terkekeh sendiri
Ceklek
Seketika pintu kembali terbuka dan kepala Hanum yang hanya menyembul di balik pintu "Sombong amat" ucapnya lalu menutup pintu kembali.
"Haha.." tawa Hamzah yang pecah lalu mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi
----
"Kamu yang masak?" Tanya Hamzah pada Hanum yang sedang meminun susu ibu hamil.
"Iya kenapa?" Tanyanya bingung.
"Enak"
"Iyalahkan orang cantik yang masak" ucap Hanum dengan memuji dirinya sendiri.
"Hmm.. giliran di puji sombong banget" ucap Hamzah lalu melanjutkan kembali makannya.
"Mas juga suka gitu" ucap Hanum membalikan.
Selesai sarapan, Hanum baru saja akan membereskan tetapi Bi ani melarangnya.
"Yaudah Mas berangkat dulu ya" ucap Hamzah tapi sudah dua hari ini berbeda setiap pagi pasti Hamzah akan berpamitan terlebih dahulu pada bayi yang masih ada di dalam kandungan Hanum.
Hamzah sedikit membungkukkan badannya menyamakam dengan perut Hanum.
"Hey.. anak Ayah, Ayah berangkat dulu ya jangan nakal, jangan bikin Bunda sakit ya" ucap Hamzah sambil mengelus perut Hanum lalu menciumnya.Seketika Hanum merasakan sengatan aliran apa gitu yang Hanum tidak tahu, tapi Haun sangat senang sekali, dan bersyukur kepada semua yang sudah di berikan padanya.
"Yaudah.. Assalamuallaikum" ucap Hmzah lalu mengusap kepala istrinya.
Setelah kepergian Hamzah ke kantor Hanum berjalan ke arah ruang televisi mendudukan dirinya pada sofa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanum & Hamzah | END
SpiritualKala berhadapan dengan hidup yang kadang biru, kadang kelabu, tak asing bagi kita untuk akhirnya berkutat pada angkasa. . . . . Ini cerita Hanum dan Hamzah yang di jodohkan.