23. Rencana

2.3K 108 0
                                        

Yang di lakukan Hanum saat ini hanya guling-gulingan di kasurnya menghilangkan rasa jenuh, entah kenapa pagi ini Hanum merasa malas melakukan apa-apa.

Ceklek..

Terdengar sura pintu kamar mandi dan menampilkan sosok Hamzah yang sehabis mandi dan sudah memakai pakain santainya hari ini Hamzah tidak ke kantor karena ingin libur.
Sambil menggosok-gosokan rambutnya dengan handuk lalu melihat ke arah istrinya yang hanya tiduran di kasur tidak seperti biasjanya.

"Tumben mbaknya nggak sibuk di dapur?" Ejek Hamzah sambil terkekeh.

"Tumben Masnya nggak pergi ke kantor" ucap Hanum tidak mau kalah, dan perkataan Hanum membuat Hamzah tertawa.

"Libur salah nggak libur juga salah" ucap Hamzah sambil duduk di sofa kamar lalu  menyalakan tv.

"Di dapur salah nggak di dapur juga salah" timpal Hanum lagi sambil membuka handphonenya.

Lalu tidak ada percakapan lagi dari mereka berdua, mereka sibuk dengan dunianya masing-masing.

"Mas tadi aku liat handphone kamu" ucap Hanum memecahkan keheningan, Hamzah hanya diam yang masih pokus kearah tv.

"Terus aku liat galeri kamu" ucap Hanum lagi tanpan memikirkan suaminya mendengarkan atau tidak. "Hmm.. banyak foto-foto perlengkapan bayi seperti keranjang, baju, dekorasi kamar, kamu emang udah beli?" Tanya Hanum lagi.

"Belum, hanya sedang memilih-milih" ucap Hamzah yang masih pokus ke tv.

"Kenapa warna biru kenapa nggak hijau ajah?" Tanya Hanum.

"Lebih bagus ajah"

"Tapikan hijau juga bagus" ucap Hanum.

"Biru itu lebih.. ya gitulah pokonya bagus ajah" ucap Hamzah.

"Hijaukan lebih kalem Mas warnanya, sejuk juga" ucap Hanum terus membujuk.

"Iyaudah terserah kamu Humaira" ucap Hamzah lalu keluar dari kamar, dan seketika membuat pipi Hanum memerah senyuman terbit dari bibirnya.

Panggilan Humaira adalah panggilan kesukaan Hanum,

"Senengkan di panggi Humaira" tiba-tiba Hamzah kembali dan berdiri di depan pintu.

"Apa si mas" ucap Hanum malu sambil menenggelamkan mukanya di bantal.
Hamzah hanya terkekeh lalu keluar kembali.

Hanum segera menyusul suaminya ke bawah dan tidak ada di ruang tamu, segera Hanum berjalan ke dapur dan benar daja Hamzah sedang membuatkan susu ibu hamil.

Lalu Hanum duduk di kursi meja makan sambil melihat ke arah suaminya.
"Mas?"

"Hmm"

"Kemarin aku belanja sayuran, terus banyak ibu-ibu komplek memberikan ucapan selamat kepada aku Mas karena aku sudah hamil, Alhamdulillah seneng banget aku mas" ucap Hanum sambil tersenyum.

"Alhamdulillah" ucap Hamzah lalu menyerahkan segelas susu hangat kepada Hanum.

Hanum segera meminum, lalu melanjutkan ceritanya dan Hamzah hanya mendengarkan saja.

----

Sore ini rumah Hanum dan Hamzah kedatangan dua wanita hebat siapa lagi kalau buka umi dan mama. Mereka sedang merencanakan acara 4 bulanan Hanum yang akan di adakan besok pagi. Ternyata kedua orang tua mereka sudah menyiapkan tanpa sepegetahuan Hanum dan Hamzah.

"Gimana kandungan kamu nak" tanya Umi sambil mengelus perut Hanum.

"Alhamdulillah Umi baik ko" ucap Hanum sambil tersenyum bahagia.

"Kamu nggak merepotkan suami kamukan?" Tanya Umi sambil terkekeh.

"Ihh.. nggak papa si Hamzah biar ngerasain di kerjain istrinya" ucap Mama sambil tertawa.

Hamzahpun datang sambil memainkan hpnya lalu ikut duduk bergabung di sofa.

"Kalian ngetawain apaan?" Tanya Hamzah bingung melihat ekspresi mamanya yang masih tertawa.

"Ehh.. nggak ko Mas" ucap Hanum. Hamzah melihat mata istrinya dengan instens seakan mencari kebohongan tapi yasudahlah.

"Ohh ya gimana, acara syukuran 4 bulanannya" tanya Hamzah.

"Besok pagi jam 8" ucap Mama dengan cepat membuat Hamzah terbengong tidak percaya secepat itu.

"Loh kok cepet banget Ma, kita kan belum siapin semuanya" ucap Hamzah dengan bingung. "Ko kamu diem ajah si Humaira.. kamu nggak keberatan gitu?" Tanya Hamzah lagi, Hanum hanya menggelengkan kepalanya ta da tidak keberatan.

"Nggak ada yang keberatan ko nak Hamzah semuanya udah di persiapin sama Mama kamu" ucap Umi menghilangkan kebingungan Hamzah.

"Bilang ajah Umi dari tadi jadi kan Hamzah nggak bingung, di tambah juga kan jadi enak Hamzah nggak ribet-ribet nyiapin" ucap Hamzah sambil terkekeh lalu Mama langsung mengusap mukan Hamzah seketika Hamzah langsung diam.

"Makasih ya mah" ucap Hamzah sambil mencium tangan mamanya. Di lanjut juga ke umi "makasih ya umi" ucap Hamzah sambil mincium tangan Umi.

Setelah itu mereka berbincang-bincang terdengar juga gelak tawa dari mereka.

----

Malam ini Hanum sedang menyiapkan makan malam tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang siapa lagi kalau bukan Hamzah.

"Mas lepas dulu ih" protes Hanum, Hamzah hanya terkekeh lalu melepaskan pelukannya dan duduk di meja makan.

"Aku tadi abis pulang dari masjid terus liat ada anak kecil main petasan, trus di marahin sama bapak-bapak" ucap Hamzah tertawa, dan Hanum hanya bingung dengan cerita suaminya dia tidak mengerti, dilihat suaminya masih memakai kain sarung dan peci.

"Aku nggak ngerti Mas" ucap Hanum sambil mengambilkan nasi. Seketika Hamzah langsung berhenti tertawa.

"Ah kamu mah" ucap Hamzah kesal sambil menerima piring dari Hanum.

"Ya lagian kamu ceritanya kaya gitu, ya akukan nggak ngerti yang lucunya di mana" jelas Hanum sambil menuangkan air kedalam gelas.

"Yaudah terserah kamulah" ucap Hamzah lalu memakan makanannya, dan Hanumpun diam sambil menikmati makanannya.

Hanya dentingan sendok yang terdengar di meja makan, tidak ada obrolan seperti tadi, mereka berdua hanyut dalam kediaman. Tapi bedanya Hamzah kesal dengan istiranya yang tidak mengerti ceritanya kalau Hanum malas berbicara saat makan biasanya Suaminya terus yang berbicara meskipun Hanum tidak menjawab.

Selesai makan Hanum membereskan meja makan, "langsung salin baju sana, kebiasaan kalau pulang dari masjid nggak langsung salin baju" ucap Hanum seperti memarahi anak kecil.

"Iya iya" ucap Hamzah lalu berjalan ke kamar.

Selesai membereskan dapur, Hanum berjalan ke kamar sambil menaiki tangga satu persatu dengan pelan-pelan, maklumlah Hanum takut terpeleset.

Ceklek
Pintu kamar terbuka Hanum melihat suaminya yang sedang menonton tv sambil duduk di sofa.

"Mas?" Panggil Hanum yang duduk sambil menyadarkan kepalanya di penyagga ranjang.

"Hmm"

"Kamu marahya?"

"Nggak ko" ucap Hamzah.

"Yaudah aku mau tidur duluan" ucap Hanum lalu merebahkan tubuhnya dan menaikan selimut.

Beberapa menit kemudian Hamzah mematikan tv dan berjalan ke arah ranjang, benar saja istrinya sudah terlelap. Lalu Hamzah ikut merebahkan tubuhnya di samping sambil menghadap ke Hanum tangannya terulur memegan perut Hanum yang mulai buncit lalu mengusapnya pelan.
"Sehat-sehat ya nak di dalam, jangan menyusahkan bunda ok"  ucap Hamzah sambil tersenyum bahagia. Lalu mencoba memejamkan matanya dan ikut terlelap.

----

Tbc
Jangan lupa bantu votenya teman🙏
Terimakasih😙









Hanum & Hamzah | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang