Saat terbangun Hanum melihat ke samping dan melihat suaminya masih tertidur pulas, Hanum segera beranjak dari tidurnya dan melihat ke arah jam sudah pukul 4 sore segera Hanum membangunkan suaminya.
"Mas?" Panggil Hanum
"Mas bangun cepetan ayo shalat" ucap Hanum sambil mengguncangkan tubuh suaminya."Hmm"
"Bangun ish" ucap Hanum sambil beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Setelah keluar dari kamar mandi Hanum melihat Hamzah yang sudah duduk.
"Gimana masih sakit nggk?" Tanya Hamzah
"Udah mendingan kok, yaudah kamu cepetan sana" ucap Hanum
Setelah melaksanakan kewajiban, sekarang Hamzah dan Hanum sedang menonton acara televisi.
"Oh ya nanti mau dateng nggk ke rumah mama?" Tanya Hamzah
"Dateng dong" ucap Hanum
"Tapi kamukan masih sakit" ucap Hamzah
"Udah mendingan kok mas" ucap Hanum sambil tersenyum hangat.
"Yaudah"
"Mas?" Panggil Hanum
"Iya" ucap Hamzah yang masih meonton acara tvnya
"Hmm.. aku mau minta maaf yang masalah tadi siang ya" ucap Hanum dengan raut wajah yang sedih.
"Udah nggak usah di pikirin" ucap Hamzah sambil mengusap kepala istrinya.
Tapi saat kejadian tadi siang Hamzah sebenarnya sudah sangat senang sekali tapi saat melihat ternyata hasilnya masi seperti itu membut Hamzah sedih tapi kesedihan itu tidak ia tunjukan, takutnya nanti kalau Hamzah menujukan kesedihannya membuat Hanum tambah bersedih dan bersalah juga. Hamzah tidak mau melihat Hanum sampai seperti itu.
---
Skip malamSaat ini aku sedang bersiap siap untuk pergi ke rumah mertuaku karena ada acara syukuran, aku mekai gamis berawarna piech dengan kerudung senada.
Saat langakahku mnuruni anak tangga satu persatu aku melihat mas Hamzah sudah menungguku, aku segera mengahampirinya. Tapi sepertinya Mas Hamzah sedang melamun dan seketila terlintas pikiran jailku.
Aku berjalan pelan-pelan menuju Mas Hamzah dan saat sudah dekat."Doorr" ucapku mengagetinya dan aku tertawa puas karena Mas Hamzah beneran kaget.
"Astagfirullah.. kamu nih ya" ucap Mas Hamzah langsung mengejarku dan aku berlari menghindarinya karena sudha aku tau pasti Mas Hamzah akan menggelitik aku.
"Maaf mas maaf" ucapku masih tertawa.
"Awas ajah kamu ya" ucap Mas Hamzah sambil terus mengejarku, akupun merasa lelah karena sedari tadi muter-muteri meja makan ajah akhirnya aku nyerah dan mas Hamzah langsung menggelitik ku dan dia tertawa puas.
"Udah dong Mas geli tau nanti aku jadi nggak nafsu makan" ucapku sambil menahan tangan Mas Hamzah.
"Masa iya bisa gitu" ucap Mas Hamzah menatapku dengan terkekeh.
"Bisalah" ucapku dan akhirnya Mas Hamzah mengambil kunci mobil dan aku menunggunya di depan rumah.
Saat di perjalanan aku hanya menatap ke luar jendela, lagian juga mas Hamzah pokus banget nyetirnya.
"Hanum?" Panggilnya dan membuatlu melihat ke arahnya
"Kenapa mas?" Tanyaku
"Nggakpapa" ucapnya sambil terkekeh

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanum & Hamzah | END
روحانياتKala berhadapan dengan hidup yang kadang biru, kadang kelabu, tak asing bagi kita untuk akhirnya berkutat pada angkasa. . . . . Ini cerita Hanum dan Hamzah yang di jodohkan.