6. Stupidity

10.6K 1K 171
                                    

Kayla memang menjadi panutan bagi seluruh murid karena kepintarannya serta keaktifannya di kegiatan sekolah. Namun tidak ada orang di dunia ini yang sempurna termasuk Kayla. Ia sangat amat payah di mata pelajaran Olahraga.

"Ayo semuanya baris yang rapi!" Perintah Pak Herman dengan suara keras di lapangan outdoor. Hari ini mereka semua akan belajar Olahraga Voli.

Dalam hitungan detik, para murid telah berbaris rapi didepannya.

"Nanta, kamu pimpin pemanasan trus nanti lari seperti biasa," titahnya pada Kananta.

"Siap!"

Dengan senyum lebarnya, Kananta berdiri di depan, memimpin pemanasan. Sesekali ia melirik Kayla yang terlihat sangat tak bersemangat. Saat pandangan mereka bertemu, Kayla justru membuang muka.

Setelah selesai melakukan pemanasan, kini mereka semua lari mengelilingi lapangan. Murid laki-laki berlari 5 putaran sementara murid perempuan berlari 3 putaran.

"Semangat, Kaylaaa," ujar Feby menepuk pundak Kayla yang dibalas dengan helaan nafas.

Para murid mulai berlari dengan bersemangat. Beberapa dari mereka ada yang memilih untuk berlari santai sambil ngobrol.

Kayla yang langkahnya lambat menyebabkan tercipta jarak lumayan jauh antara dirinya dengan teman-temannya.

"Kay Kay," panggil Kananta yang tiba-tiba sudah disampingnya. Padahal tadi Kayla melihatnya berlari tak jauh didepannya.

"Apa ?"

"Gue udah selesai lari 3 putaran"

"Trus ? Lo mau sombong gitu ke gue ?"

Kananta menggeleng sambil tersenyum lebar, "Enggak kok. Sekarang gue mau nemenin lo lari"

Kayla memutar bola matanya malas, "Nggak usah sok peduli sama gue"

"Jangan galak gitu dong. Kan masih pagi"

Kayla kini mendengus kesal, "Jangan ganggu gue. Sana pergi"

"Hmm gue tunggu di garis finish yaaa. Bye bye," Kananta melambaikan tangannya sebelum akhirnya pergi meninggalkan Kayla.

Akhirnya, Kayla berhasil menyelesaikan 3 putaran. Dengan nafas tersenggal-senggal, ia segera duduk disamping Feby yang tadi sudah lebih dulu selesai.

"Lo harus lebih rajin olahraga Kay," ujar Feby.

Kayla menghela nafas, "Olahraga bukan ditujukan untuk orang-orang kayak gue"

"Yaelah. Olahraga itu untuk kesehatan"

"Yayaya"

Tiba-tiba Kayla merasakan sesuatu yang dingin di pipinya. Ia segera menoleh kesamping dan mendapati Kananta yang berjongkok sambil tersenyum lebar membawa sebotol air mineral dingin. Kananta lalu membuka botol minum tersebut lalu meneguknya. Ia kemudian memberikan botol tersebut kepada Kayla.

"Airnya aman, dingin dan menyegarkan. Silahkan diminum, Kay Kay," ujarnya mengacak cepat rambut Kayla lalu berlari menghampiri teman-temannya yang lain.

Kayla berdecak kesal melihat tingkah Kananta yang sangat menyebalkan. Setelah memberinya sisa roti bakar, kini ia memberikan air minum bekasnya.

"Buruan diminum Kay. Mumpung masih anan, dingin, dan menyegarkan," celetuk Feby diakhiri tawa mengikuti gaya bicara Kananta. Tak sampai sedetik kemudian, ia mengaduh kesakitan karena Kayla memukul pundaknya dengan botol pemberian Kananta.

*

Masih ada waktu setengah jam sampai bel pergantian pelajaran berbunyi namun materi Olahraga hari ini telah selesai lebih cepat. Pak Herman mempersilahkan para murid boleh langsung berganti pakaian, makan di kantin atau bermain-main di lapangan.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang