34. Iya

8.5K 834 162
                                    

"Sebelum kita akhiri pelajaran hari ini, Ibu mau ingatkan kembali bahwa kegiatan Training Camp tinggal seminggu lagi. Jadi, jaga kesehatan karena kita akan melakukan banyak aktivitas.

Oh iya, karena ini adalah kegiatan seangkatan yang terakhir kalinya dan sebentar lagi kalian akan sibuk belajar di kelas XII, marilah kita membuat banyak momen indah untuk dikenang. Mengerti?" Ujar Bu Rena pada murid kelas XI IPA 1.

"Mengerti, Bu!" Ucap seisi kelas kompak pada arahan wali kelasnya itu.

"Oke. Ibu akhiri pelajaran hari ini. Silahkan tunggu guru selanjutnya. Jangan main-main keluar kelas," ujar Bu Rena yang kemudian berjalan keluar dari kelas.

Suasana kelas seketika ramai setelah Bu Rena keluar. Ucapan pengingat tentang kegiatan Training Camp yang semakin dekat, membuat mereka semakin bersemangat namun juga malas disaat bersamaan.

Training Camp adalah kegiatan rutin bagi kelas XI sebelum naik ke kelas XII. Mereka akan menginap di kamp pelatihan selama 2 malam. Disana, mereka akan banyak melakukan aktivitas fisik dan juga ada sesi materi. Selama disana, seluruh ponsel mereka juga akan disita sementara waktu.

"Eh, kok belum ada pengumuman pembagian kamar ya?" Tanya Cilla pada Feby.

"Tergantung guru panitia sih. Tahun kemarin H-3an gitu. Tapi tahun sebelumnya lagi itu hari H pas udah di penginapan. Bisa teman sekelas aja atau bahkan dicampur sama kelas lain," jelas Feby.

Penjelasan Feby membuat Cilla kecewa karena bisa saja dirinya sekamar dengan orang-orang yang tak ia sukai atau tak ia kenal.

Kayla yang mendengar jawaban Feby pun juga ikut kecewa, sama seperti Cilla.

"Kenapa, Kay?" Tanya Kananta yang melihat perubahan raut wajah Kayla.

"Hmm rasanya nggak seru aja kalo sekamar sama kelas lain," jawabnya.

"Memangnya kamu mau sekamar sama siapa aja?"

"Yaa kamu, Feby, dan Cilla"

Kananta mengangguk mengerti. "Yaudah nanti aku coba"

Dahi Kayla mengerut. "Coba?" Tanya-nya yang tak mengerti maksud ucapan Kananta.

"Iya, coba bilang ke guru yang jadi ketua panitia Training Camp"

"Hah? Gimana caranya?"

"Hmm mau coba bilang lewat Bapak?"

Kerutan dahi Kayla makin dalam. "Bapak? Aku nggak ngerti"

"Acara Training Camp ini disponsori Bapak. Jadi, harusnya Bapak bisa aja sih nyuruh kamar dibagi berdasar kelas dan kita berempat sekamar," jelas Kananta.

Setelah menjelaskan maksud rencananya, Kananta mendapatkan pukulan di pundaknya. Pukulan yang berasal dari Cilla menggunakan buku paket Matematika.

"Kenapa lo nggak bilang daritadi kalo nih acara di spon--hmpph"

Kananta dengan cepat berhasil membungkam mulut Cilla dengan tangannya. "Ssst! Jangan keras-keras, bego. Ntar kalo ketahuan yang lain, kan nggak adil. Belum tentu juga berhasil," ujar Kananta.

"Oh iya iya. Sorry, hehe. Tapi lo kenapa nggak ngasih tau kita dari kemarin-kemarin sih?"

"Udah-udah. Jangan berantem," Kayla berusaha melerai dua sahabat ini. "Pokoknya kita jaga kesehatan. Bawa baju hangat, disana kan hawanya dingin banget"

*****

Tiga hari menjelang keberangkatan Training Camp, Bu Rena selaku Wali Kelas membagikan lembar 'masa depan' ke muridnya.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang