Kayla terduduk di pinggir ranjangnya dengan perasaan yang bercampur aduk. Ini karena ia baru saja mengambil sebuah keputusan sulit yaitu mengistirahatkan hubungannya dengan Kananta. Baginya, ini adalah keputusan terbaik untuk mereka berdua.
Tiba-tiba dering ponselnya mengalihkan perhatiannya. Diambilnya ponsel tersebut dari dalam tasnya.
'Feby' adalah nama yang muncul di layar ponsel.
Kayla berusaha menenangkan dirinya sebelum akhirnya menerima panggilan dari Feby.
"Hai, Feb. Kenapa?"
"Lo... gapapa, kan?" Kayla bisa meraskan dengan jelas rasa khawatir dari sahabatnya itu.
"Gapapa kok. Tenang aja. I'm fine," jawab Kayla walau sebenarnya dirinya tidak sedang baik-baik saja.
"Kay. I'm sorry. I'm really sorry. I meant it"
"You don't have to say sorry, Feb. Cepat atau lambat, gue juga bakal tahu hal ini. Justru gue berterimakasih karena lo udah mau cerita semuanya"
Pada akhirnya, Feby menceritakan semuanya kepada Kayla di hari menjelang Pensi dilaksanakan. Ia tidak bisa terus-terusan menutupi tentang apa yang terjadi diantara dirinya dan Kananta.
Feby menceritakan semuanya secara detail mulai dari sejak kapan perasaan itu tumbuh, Kananta yang datang ke rumahnya di hari ulang tahunnya, dan sikap Kananta kepadanya.
"Kay, gue bener-bener minta maaf. Harusnya dari awal gue nggak boleh punya perasaan itu. Gara-gara gue, hubungan kalian jadi kayak gini"
"Berhenti nyalahin diri lo sendiri, Feb. Lo berhak mau jatuh cinta sama siapa. Disini, Nanta dan gue yang salah. Nanta harusnya nggak bersikap kayak gitu dan gue harusnya nggak lengah"
"Gue... harus gimana Kay supaya lo sembuh?"
"Lo nggak harus gimana-gimana. Cukup tetap jadi sahabat yang slalu ada dan ngasih tahu gue mana yang baik dan benar, oke?"
"Hmm oke"
"Yaudah, gue mau tidur nih. Capek banget dah. Thankyou untuk pengakuan lo kemarin dan untuk kerja keras lo hari ini di Pensi"
"Iyaa. Good night, Kay"
"Byeeee Febiolaa," pamit Kayla lalu segera mengakhiri telpon mereka.
Kayla menghela nafas panjang sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur. Pandangannya menerawang ke langit-langit kamar yang membawanya mengingat kembali apa yang terjadi kemarin.
Ia lalu tersenyum tipis karena menyadari Feby yang sekarang masih tetaplah Feby yang sama dengan yang ia kenal dulu. Feby yang khawatir dan peduli kepadanya.
Kayla memang tidak sedikitpun menyalahkan dan menghakimi Feby. Hati Kayla tentu sakit tapi ia juga sadar bahwa Feby juga merasakan hal yang sama.
Mereka berdua sama-sama sakit.
Ini adalah situasi yang rumit dan sulit bagi hubungan persahabatan yang tlah mereka jalani selama bertahun-tahun.
Terdengar suara ketukan di pintu kamar membuat Kayla kembali ke posisi duduk. Dilihatnya Kenzo masuk dengan tatapan khawatir.
"Kay, are you okay?" Tanya Kenzo berjalan menghampiri Kayla.
"I'm fine, kembaranku," jawabnya dengan nada meyakinkan.
Kenzo menghela nafas. "Gausah bohong ya sama gue. Kita nih udah bareng-bareng dari rahim jadi gue tahu lo sekarang lagi gak baik-baik aja"
Kayla justru tertawa kecil mendengar ucapan Kenzo. "Sumpah ya. Lo kalo ngomel lucu banget dah"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Better With Me
Romance[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- (Setelah JuS) Setiap dari kita memiliki bahasa cinta masing-masing yang berbeda. Dari bahasa cinta itulah kita belajar bagaimana dicintai dan mencintai termasuk berusaha membuktikan siapa yang lebih l...