Genggaman tangan Kayla semakin erat diiringi dengan tubuhnya yang semakin menggigil karena kedinginan. Kananta yang melihat itu dibuat khawatir Kayla akan jatuh sakit. Ia pun tak bisa mengantar Kayla pulang sekarang karena belum ada tanda-tanda hujan akan reda.
"Kay, gue pesanin taksi online aja ya? Lo harus segera pulang," bujuk Nanta.
Kayla menggeleng pelan.
"Gue tinggal beli jas hujan bentar deh biar lo tetap pulang sama gue. Gimana?"
Lagi-lagi Kayla menggeleng pelan.
"Jangan kayak gini. Gue gamau lo sakit, Kay"
Dengan bibir yang mulai pucat, Kayla akhirnya bersuara. "Yaudah... kita pulang sekarang," katanya dengan suara pelan.
Kananta bernafas lega. Akhirnya Kayla menuruti pintanya. "Tunggu sini ya. Gue beliin jas hujan dulu"
"Enggak..."
"Enggak apa?"
"Nggak usah. Kita langsung pulang aja"
"Nanti lo sakit, Kayla"
"Yang sakit gue, bukan lo"
Kananta yang tadinya sudah lega Kayla mau pulang sekarang malah jadi pusing. Dia tidak mengerti cara berpikir Kayla saat ini.
"Iya, lo yang sakit tapi yang mengkhawatirkan lo itu sekampung, Kay. Ortu lo, Kenzo, Kenta, Feby, Cilla, teman sekelas lainnya, anak OSIS, guru, dan tentu gue. Jadi, please nurut sama gue ya? Gue beliin lo jas hujan dulu trus gue anter lo pulang. Oke?"
Kayla diam cukup lama sebelum akhirnya mengangguk pelan.
"Oke. Tunggu sini. Gue nggak akan lama"
Kananta pun pergi membeli jas hujan. Tak ada yang Kayla lakukan selama Kananta pergi selain menunggunya bersama hujan yang masih turun.
Sekitar 15 menit kemudian, Kananta kembali. Ia memberikan jas hujan tersebut dan menyuruh Kayla untuk segera memakainya.
Di tengah guyuran hujan deras itu, Kananta mengantarkan Kayla pulang. Tak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya selama perjalanan. Kananta yang biasanya berinisiatif mengajak Kayla berbicara, lebih memilih diam dan berbicara dengan dirinya sendiri di kepalanya.
Banyak hal yang Kananta pikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Kayla saat ini. Ia juga berpikir bagaimana harus menjelaskan kepada orang tua Kayla karena mengantarkan Kayla basah kuyup seperti ini.
Keduanya akhirnya tiba di rumah. Setelah turun dari motor, Kananta memencet bel rumah berkali-kali hingga kemudian keluarlah Senja dan Jingga.
Senja dan Jingga segera membuka pintu pagar.
"Ya ampun. Kalian berdua kenapa basah kuyup kayak gini? Padahal pakai jas hujan juga. Kenapa nggak berteduh dulu sih?" Senja mulai melontarkan berbagai pertanyaan.
Kayla tak menghiraukan pertanyaan Mamanya itu. Ia langsung melepaskan jas hujannya dan masuk ke dalam rumah. Senja yang heran segera mengikuti langkah kaki putrinya itu.
Sementara itu kini Kananta harus berhadapan dengan Jingga di teras. Kananta menundukkan kepalanya dalam, tak berani bertatapan muka dengan Jingga.
"Oi," panggil Jingga.
"M-maaf, Tante," kata Kananta.
"Buka helm kamu," perintah Jingga.
Kananta segera melepaskan helmnya.
"Dengar nggak?" Tanya Jingga.
"D-dengar apanya... Tante?" Tanya Kananta balik tak paham maksud pertanyaan Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Better With Me
Romance[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- (Setelah JuS) Setiap dari kita memiliki bahasa cinta masing-masing yang berbeda. Dari bahasa cinta itulah kita belajar bagaimana dicintai dan mencintai termasuk berusaha membuktikan siapa yang lebih l...