18. Dor! Dor! Dor!

16.7K 1.2K 469
                                    

"Jingga banguuuun!!!" Teriak Senja tepat di telinga Jingga.

Teriakan itu mampu membangunkan Jingga dari tidurnya namun sedetik kemudian ia menutup telinganya dengan bantal tuk melanjutkan tidurnya.

"Ya ampun. Susah banget sih dibangunin. Ayo dong jangan tidur terus. Kan hari ini kita harus ambil rapornya Kay sama Kenzo"

"Kamu aja"

"Anak kita kan kembar. Ya harus berdua ngambilnya"

"Gak mau"

"Aku hitung sampai tiga ya. Kalo tetap gak mau, baju kamu nggak aku cuci selama satu seminggu. Satu .... dua .... tig--"

Cup.

Jingga tiba-tiba mencium bibir Senja. "Iya iya. Jangan marah-marah dong sayang," ujarnya lalu segera berjalan cepat menuju ke kamar mandi.

Senja hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jingga yang dari dulu sampai sekarang selalu saja menyebalkan. "Aku tunggu di bawah. Mandi yang wangi!" Kata Senja lalu berjalan keluar dari kamar.

Senja berjalan menuju ke ruang makan dimana disana sudah ada Kayla dan Kenzo yang sedang menyantap sarapan mereka.

"Nanti Mama ambil rapornya Kay atau Abang ?" Tanya Senja pada si kembar.

"Kay!" Jawab Kayla cepat sedangkan Kenzo hanya menghela nafas mendengar jawaban dari Kakaknya itu.

"Hmm tapi kan semester kemarin Mama sudah ambil rapornya Kay. Berarti gantian dong sekarang Mama ambil rapornya Kenzo," ujar Senja.

Kayla menggeleng cepat. "Nggak mau ah. Kay lebih suka Mama yang ambil rapor"

"Uhm Kenzo gapapa ya diambilin Gaga ?"

Kenzo mengangguk pelan, memilih mengalah dengan Kakaknya itu. Baginya tak ada bedanya Mama atau Gaganya yang mengambil rapor.

"Oke. Kalo gitu buruan dihabisin sarapannya trus kita berangkat setelah Gaga selesai mandi"

*

Keluarga Kaktus -kecuali Kenta- keluar dari mobil bersamaan. Kedatangan mereka berhasil menarik perhatian murid sekitar.

"Mama sama Gaga ke aula dulu ya," pamit Senja kepada si kembar.

"Mama ingat kan Kay kelas apa ?" Tanya Kayla memastikan Senja tak salah kelas.

Senja mengangguk. "XI IPA 1 kan ?"

Kayla tersenyum senang dan mengangguk cepat. "Oke. Sampai ketemu nanti di kelas. Kay mau ketemu Feby dan lainnya," pamitnya. "Ayo, Zo!" Ajaknya menggandeng tangan Kenzo.

"Eh tunggu," kata Kenzo. "Gaga ingat nggak Kenzo kelas apa ?" Kini giliran Kenzo yang memastikan Jingga tak lupa.

"Sebelas," jawab Jingga singkat.

"Sebelas apa ?"

"IPA"

"IPA berapa ?"

Jingga terdiam menelan ludah. Ia sama sekali tak ingat padahal tadi sebelum berangkat, Kenzo sudah memberi tahu dirinya.

Kenzo menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. "Cepet amat udah lupa," keluhnya.

"Ya maaf"

Senja tertawa kecil melihat interaksi Kenzo dan Jingga. "Abang kelas XI IPA 2. Sebelahan dengan kelasnya Kay," ujarnya.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang