#KAYLA#
Aku menghela nafas ketika melihat perempuan dengan senyuman lebarnya berdiri di hadapanku. Lagi-lagi ia terlambat. Lagi-lagi ia tak memakai dasinya. Lagi-lagi ia memakai sepatu putih.
"Nam--"
"Kananta Adiwarna," jawabnya memotong pertanyaanku.
"Kenapa terlam--"
"Kenapa chat gue kemarin nggak dibalas ?"
Aku tidak menjawab pertanyaan tidak pentingnya itu. Sebagai gantinya, aku memberikan lembar kertas pelanggaran kuning dan hijau kepadanya. Seperti kemarin, ia tidak segera mengambilnya.
"Ambil," perintahku dengan nada dingin.
Ia menggelengkan kepalanya, "Nggak mau"
Wah. Benar-benar menyebalkan.
"Ambil, Kananta"
Ia malah melipat tangannya di depan dada dan menggeleng lagi, "Jawab dulu. Kenapa chat gue nggak dibalas ?"
Aku berusaha mengatur emosiku. Ini masih terlalu pagi untuk ribut dengannya.
"Nanti kita bicarain ini. Sekarang lo ambil kertas pelanggaran ini, bawa ke Ruang BK. Di belakang lo masih ada murid lain yang harus gue data," aku berusaha memberikannya penjelasan sebaik mungkin.
Ia menganggukan kepalanya lalu mengambil kertas pelanggaran. Bagus deh.
"Sampai ketemu nanti di kelas, Kay Kay," ia mengacak-acak rambutku lalu berlari pergi dari hadapanku.
Dasar menyebalkan!
*
Setelah selesai melaksanakan tugasku, aku berjalan menuju kelas. Kebetulan yang sangat menjengkelkan adalah aku berpapasan dengan Kananta yang baru saja keluar dari Ruang BK.
"Kay Kay!" Sapanya dengan senyum lebarnya. Please lah, anak ini gila ya, hobinya senyam senyum mulu.
"Apa ?" Jawabku berlalu melewatinya. Ia segera menyusul langkahku.
"Jadi, kenapa chat gue nggak dibalas ?"
"Kuota gue habis"
"Oh. Di rumah gak ada wifi ?"
"Belum bayar"
"Oh"
Akhirnya dia berhenti bicara. Bahkan sampai aku masuk kelas, dia juga masih diam dan terlihat sibuk dengan ponselnya. Bagus deh.
Tapi ternyata diamnya tak bertahan lama. Baru saja aku duduk, ia menyentuh-nyentuh pundakku dengan jari telunjuknya.
"Kay Kay"
Aku menghela nafas lalu menoleh kepadanya. "Apa ?"
"Udah gue beliin pulsa. Ntar lo beli paketan ya. Jangan lupa chat gue dibalas"
"Hah ?"
Aku segera mengecek ponselku. Benar saja, aku mendapatkan notifikasi penambahan pulsa. Padahal sebenarnya pulsaku masih banyak, kuota internetku juga masih ada dan wifi di rumah selalu dibayar tepat waktu.
Maaf ya, Kananta. Aku membohongimu.
Terimakasih untuk pulsanya, hehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Better With Me
Romans[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- (Setelah JuS) Setiap dari kita memiliki bahasa cinta masing-masing yang berbeda. Dari bahasa cinta itulah kita belajar bagaimana dicintai dan mencintai termasuk berusaha membuktikan siapa yang lebih l...