"Feb"
"Hm ?"
"Gue mau tanya sesuatu. Lo jawab yang jujur ya"
"Hmmm"
"Menurut lo, gue ini bodoh ya dalam percintaan ?"
Feby yang tadinya menikmati es kopinya seketika tersedak mendengar pertanyaan Kayla yang tak ia duga. Ia lalu meletakkan telapak tangannya di dahi Kayla.
"Lo sakit ya ? Kenapa tiba-tiba tanya gitu ?"
Kayla mendengus kesal sambil menyingkirkan tangan Feby dari dahinya, "Ih cepetan jawab"
Feby tertawa kecil sebelum akhirnya berkata, "Lo itu nggak cuma bodoh tapi juga polos dan nggak peka"
Mendengar jawaban Feby yang kelewat jujur membuat Kayla refleks mencubit lengan sahabatnya itu.
"Udah jawab jujur malah dicubit. Ckckck," keluh Feby mengusap-usap lengannya yang terasa sakit. "Lagian lo kesambet apaan sih tiba-tiba tanya gitu ha ?"
Kayla menatap kesal sahabatnya itu. "Kenzo bilang otak gue ini isinya cuma rumus doang. Harus dikasih space untuk cinta"
"Oh yang Kenzo bilang emang bener kok," Feby menjauhkan tubuhnya dari Kayla, berjaga-jaga jika Kayla mencubitnya kembali. Namun dugaannya salah, Kayla justru terlihat murung dan menghela nafas.
"Feb, ajarin gue tentang cinta dong," pinta Kayla di hadapan sahabatnya itu.
Feby justru tertawa kecil melihat tingkah Kayla. Biasanya, Feby yang selalu meminta diajarkan Kayla ini itu tapi sekarang keadaan berbalik. Kayla meminta diajarkan tentang cinta.
"Tenang aja, Kay. Ada dua orang yang akan ngajarin lo tentang cinta kok"
Dahi Kayla mengerut, berpikir siapa dua orang yang dimaksud Feby.
"Mama dan Gaga ?"
Feby menggeleng, "Bukan"
"Trus siapa ?"
"Sana lo tanya ke readers, hehe"
*
Meski Feby sudah sedikit menjelaskan apa itu cinta namun Kayla masih belum puas dengan jawaban sahabatnya itu. Ia pun memiliki ide untuk bertanya langsung kepada dua orang yang ada dirumahnya. Dua orang yang saling mencintai sejak masa putih abu-abu hingga sekarang.
"Gaga, Kakak boleh masuk nggak ?" Tanya Kayla setelah mengetuk pintu ruang kerja Jingga. Orang yang pertama ia tuju.
"Masuk aja," jawab Jingga dari dalam ruangannya.
Kayla segera masuk dan duduk di hadapan Jingga yang sedang berkutat dengan pekerjaannya.
"Kakak boleh tanya sesuatu nggak ke Gaga ?"
Jingga menghentikan aktivitasnya lalu memandang Kayla dengan dahi mengerut, "Tanya apa ?"
"Cinta itu ... apa sih ?"
Kerutan dahi Jingga makin dalam karena tak menduga akan mendapatkan pertanyaan seperti itu. "Cinta lebih rumit dari fisika"
"Ih, Kayla tanya serius"
"Gaga juga jawab serius"
Kayla memanyunkan bibirnya, "Gaga nyebelin banget sih"
"Memang"
Kayla menatap kesal pada Jingga karena tak menjawab pertanyaannya dengan benar. "Nyebelin gini tapi Mama bisa cinta. Heran"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Better With Me
Romansa[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- (Setelah JuS) Setiap dari kita memiliki bahasa cinta masing-masing yang berbeda. Dari bahasa cinta itulah kita belajar bagaimana dicintai dan mencintai termasuk berusaha membuktikan siapa yang lebih l...