9. Begin Here

11.1K 1K 417
                                    

Seperti biasanya, pagi ini pukul setengah 6 pagi tepat setelah alarm-nya berbunyi, Kayla terbangun dari tidur lelapnya semalam. Meski tubuhnya masih terasa pegal karena kegiatan Live In kemarin, ia segera bangkit dari kasur empuknya.

Ia menyiapkan seragam sekolahnya lengkap lalu mengambil handuk dan bergegas menuju ke kamar mandi. Namun tepat saat ia membuka pintu kamar mandi, ia berbalik dan mengambil ponselnya.

Kenapa ?

Ada seseorang yang harus ia telfon pagi ini seperti pagi sebelumnya.

"Hal--"

Belum sempat Kayla menyapa terlebih dahulu, kalimatnya telah dipotong oleh si penerima telfon.

"Selamat pagi Kay Kay!"

Kayla tersenyum tipis mendengar suara bersemangat itu. Suara Kananta. Kayla yakin saat ini Kananta sedang tersenyum lebar disana.

"Hmm iya pagi. Buruan mandi. Jangan tidur lagi"

"Siaaap komandan!"

Tepat setelah Kananta memutuskan sambungan telfon. Layar ponselnya menampilkan nama Elang disana. Tanpa ragu, Kayla segera mengangkat telfon itu.

"Hai, Elang" sapanya.

"Hai Kay. Tidurnya nyenyak ?"

"Nyenyak kok. Uhm, gue mandi dulu ya, Lang"

"Iya. Sampai ketemu nanti, Kay"

"Iyaa. Bye, Elang"

*

Setelah selesai mandi dan memakai seragamnya, Kayla menatap dirinya di depan cermin. Ia menarik ujung kedua sudut bibirnya agar membentuk sebuah senyuman di wajahnya.

Mulai hari ini, ia bertekad untuk setidaknya lebih banyak tersenyum daripada menunjukkan sisi galaknya. Sebenarnya ini saran dari Feby untuknya, lebih tepatnya saran agar Kayla bisa bersikap lebih adil kepada Elang dan Kananta.

Di malam saat Elang dan Kananta sama-sama mengungkapkan perasaan mereka pada Kayla, di malam itu juga lah Kayla mengungkapkan rahasia tentang keluarganya.

Saat itu, Kayla sudah siap keduanya akan pergi menjauhinya. Namun siapa sangka, tak ada dari mereka berdua yang menjauhinya. Keduanya justru makin maju tak gentar mendapatkan hati Kayla.

"Gue bukanlah orang yang berhak menghakimi perbuatan kedua orangtua lo. Gue justru merasa harus berterimakasih kepada mereka berdua. Karena seandainya mereka nggak mengambil langkah berani hingga sejauh ini, gue nggak mungkin bertemu dengan lo, Kay. Apapun yang terjadi, gue nggak akan mundur. Gue akan selalu ada di sisi lo, Kayla"

Elang, orang pertama yang Kayla yakin akan segera merasa jijik dan menjauhinya, tanpa ia duga justru tak berniat sedikitpun untuk mundur.

Gila. Itulah yang ada di pikiran Kayla malam itu kepada Elang. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, sebesar apakah cinta Elang kepadanya hingga tak ragu untuk tetap memperjuangkannya.

Oh iya. Jangan lupakan Kananta. Orang yang selama ini tak Kayla duga akan mengungkapkan perasaan kepadanya.

"Selalu ada alasan dibalik perbuatan yang benar dan salah. Apa yang dilakukan oleh kedua orangtua lo terlepas dari itu benar atau salah, itu semua terjadi karena cinta. Dan gue yakin, karena cinta juga lah, kita berdua dipertemukan, Kay"

Kayla tak pernah menduga kata-kata seperti itu akan keluar dari bibir Kananta. Manusia satu ini selalu berhasil membuat Kayla terkejut dengan segala sikap tak terduganya.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang