36. Bloom

10.2K 834 304
                                    

Liburan sekolah tersisa beberapa hari lagi. Meski namanya 'liburan', Senja bukanlah tipe Ibu-Ibu yang akan membiarkan anak-anaknya menganggur di rumah. Ia selalu memberikan mereka kegiatan agar liburan mereka bermanfaat.

Kegiatannya bermacam-macam seperti menitipkan mereka di rumah Ayah-nya untuk menjaga Ayah-nya serta membantu di tambak. Lalu mengirimkan mereka mengikuti educational camp di kota terdekat bahkan sampai ke luar pulau dan luar negeri. Yang paling sering yaitu membersihkan rumah serta berkebun di halaman belakang rumah.

Untuk kali ini, sebagian libur mereka sudah di habiskan dengan berlibur sekeluarga kemarin. Kayla sedang mempersiapkan kegiatan MOS mendatang, Kenzo akan menjalani pertandingan futsal antar club terakhirnya sebelum berhenti, dan Kenta bersiap mengikuti MOS. Karena tidak mungkin mengirim mereka ke rumah Ayah-nya maupun educational camp, Senja memiliki ide lain untuk hari ini.

"Kakak, Abang, Kenta!"

Tak butuh waktu lama bagi Senja untuk mengumpulkan ketiga anaknya itu. Hanya dalam beberapa detik, mereka langsung keluar kamar dan menghampirinya di ruang keluarga.

"Apa, Ma?" Tanya mereka bertiga berbarengan.

"Hari ini kegiatan kalian ngapain?" Tanya Senja.

"Nggak ngapa-ngapain," jawab ketiganya kompak.

Senja tersenyum senang. "Kalo gitu kalian cepetan ganti baju trus ikut Mama"

"Kemana?" Tanya Kenzo.

"Ke tempat Gaga"

*

Meski sempat mendapatkan penolakan dari ketiga anaknya, pada akhirnya Senja berhasil membawa mereka ke kantor Jingga. Hari ini, ia ingin menitipkan mereka bertiga ke Jingga. Hal yang dulu sering ia lakukan saat anak-anak masih kecil.

Mengingat sekarang ketiga anaknya sudah besar, Senja ingin mereka bisa lebih mengenal dunia kerja dengan membantu Jingga. Atau setidaknya, mungkin ada dari mereka yang ingin meneruskan jejak Jingga sebagai seorang arsitek.

Kedatangan Senja dan anak-anak cukup menarik perhatian saat mereka berempat berjalan bersama sambil bergandengan tangan menuju ke ruangan Jingga. Hal itu sengaja Senja lakukan, mengingat masa-masa dulu saat mengantarkan anak-anak ke kantor Jingga.

Sementara itu di dalam ruangannya, Jingga bekerja seperti biasa. Tak ada feeling yang ia rasakan terkait keberadaan Senja dan anak-anaknya yang mendadak.

Tok Tok Tok!

Jingga menghentikan pekerjaannya. "Siapa?" Tanya-nya.

"Pembantu," jawab Senja dari luar sana.

Jingga segera beranjak dari duduknya dan membuka pintu ruangannya. Ia terkejut dan terheran mendapati Senja dan ketiga anaknya datang tanpa memberi tahunya terlebih dahulu.

Mereka berempat masuk lalu duduk bersama di sofa tamu. Jingga menutup pintu lalu berdiri di hadapan Senja dengan tatapan meminta penjelasan.

"Khusus hari ini, Kayla, Kenzo, dan Kenta bertugas sebagai asisten dari Jingga Wijaya!" Ucap Senja bersemangat dan diakhiri dengan bertepuk tangan.

Dahi Jingga mengerut sangat dalam. "Hah?"

Senja mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah ID Card yang ia buat khusus untuk ketiga anaknya. Ia lalu mengalungkannya masing-masing ke mereka bertiga. Dengan ini, mereka benar-benar seperti bagian dari karyawan kantor.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang