3. Be Kind

11.5K 961 100
                                    

#KAYLA#

Aku menghela nafas kasar menyadari ini sudah ketigakalinya aku menjelaskan materi Matematika kepada Kananta.

"Lo masih belum ngerti ?" Tanyaku dengan nada kesal.

Kananta menggeleng pelan, "Belum"

"Masa gini doang nggak ngerti sih ? Ini masih dasar. Lo nggak pernah belajar sama sekali ?"

Oh tidak. Nada bicaraku kini mulai sedikit meninggi.

"Maaf. Gue ... terlalu bodoh," ujarnya lirih dengan kepala tertunduk.

Aku mengusap wajahku kasar. Ku pejamkan mata sebentar untuk mengatur emosiku. Kata-kata ku barusan sepertinya terlalu berlebihan untuknya.

"Gue jelasin sekali lagi. Perhatikan dan dengarin baik-baik"

Kananta mengangguk. Aku pun kembali mengulangi penjelasanku terkait materi Matematika hari ini. Akhirnya setelah penjelasan yang ke-4 ini, ia sudah mengerti dan paham.

Tepat pukul 5 sore, kami mengakhiri sesi belajar ini. Oh maksudku sesi les privat Kananta denganku.

Aku segera memasukkan alat tulis dan buku ku ke dalam tas. Kananta juga melakukan hal yang sama.

"Gue duluan," pamitku kepadanya namun ia menahan lenganku membuatku menoleh dan memberikan tatapan bertanya kepadanya.

"Kamis depan nggak usah les lagi. Gue nggak mau nyusahin lo," ujarnya dengan nada dan raut wajah yang merasa bersalah.

Baru kali ini aku melihat Kananta yang ceria berubah menjadi seperti ini. Aku rasa kata-kata ku yang tadi masih mempengaruhinya.

"Jadwal les-nya gue tambah jadi Selasa dan Kamis. Setiap jam pelajaran, lo harus dengarin materinya. Jangan tidur supaya nanti waktu gue jelasin lagi, nggak perlu berulang-ulang kayak tadi. Ngerti ?"

Kananta mengangguk pelan sementara aku menghela nafas kasar karena raut wajahnya masih saja sama.

"Lo nggak bodoh dan nggak nyusahin jadi berhenti pasang wajah kayak gitu. Gue nggak suka"

Kananta kembali mengangguk. Ia lalu mengeluarkan permen chupa chups rasa strawberry dari saku seragamnya yang kemudian ia berikan kepadaku.

"Ini buat lo. Thankyou udah ngajarin gue. Sekali lagi, maaf"

"Hmm. Gue pulang duluan. Udah dijemput"

"Iya. Bye Kay Kay"

"Hmm, bye Nanta"

Aku segera berjalan keluar kelas kemudian menuju ke parkiran. Disana sudah ada Gaga yang menungguku di dalam mobil.

Aku mengetuk kaca mobil berkali-kali karena Gaga yang ternyata ketiduran. Setelah ia bangun, aku masuk ke dalam mobil.

"Kalo Gaga kecapekan harusnya nggak usah jemput Kakak," ujarku melihat raut lelah Gaga. Ah, pasti ia sedang banyak kerjaan.

"Gapapa," jawabnya singkat lalu mulai menyalakan mesin mobil.

Hmm Gaga selalu seperti ini. Ia jarang terbuka dan berbagi tentang apa yang ia rasakan. Meskipun dari luar terlihat cuek, Gaga sangat sabar dan perhatian kepadaku, Kenzo dan juga Kenta.

Aku teringat dulu ketika aku tertidur saat mengerjakan tugasku di meja belajar. Paginya, aku terbangun dengan tubuh sudah diatas kasur. Tidak hanya itu, tugasku juga selesai semuanya. Iya, itu semua Gaga yang melakukannya.

You Better With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang