Raina Ayra Davinzy
Dewangga Mavin Wirasatya
.
.
.Yang minta update serbu comment!
Happy reading...
.
.
.
.Halaman sekolah dan taman disulap sedemikian rupa menjadi sebuah area pesta. Gemerlap lampu di setiap sudut membuat acara ini terkesan sempurna. Hiasan balon-balon juga ada di pintu masuk.
Setelah memarkirkan mobilnya, Angga dan Ayra berjalan memasuki gerbang sekolah. Angga berjalan dengan menggandeng tangan Ayra. Tempat ini sudah mulai ramai. Banyak pula alumni yang datang ke acara pesta ini. Bagi Ayra yang baru pertama kali menghadiri acara ulang tahun sekolah, gadis itu cukup terpukau.
"Ketemu kakek dulu, yuk!" ajak Angga.
"Tapi, Ga. Aku belum siap," ucap Ayra gugup.
"Tenang aja, ada aku kok. Kakek baik," ucap Angga meyakinkan Ayra.
Ayra mengangguk pasrah. Gadis itu berjalan bersama Angga menuju sebuah ruangan. Masih ingat dulu kan saat Ayra diajak Angga ke ruangan khusus di sekolah ini. Ya, kali ini Angga kembali mengajaknya ke ruangan itu. Di depan ruangan itu, dua orang berbaju serba hitam dengan tubuh besar berjaga.
"Opa!" panggil Angga.
"Mavin, ada apa kamu kemari? Kamu sudah bersiap untuk nanti?" tanya Satya pada cucunya.
"Mavin mau ngenalin seseorang sama Opa."
"Siapa?" tanya Satya.
Angga kembali berjalan keluar ruangan untuk mengajak Ayra masuk. Gadis itu melangkah pelan memasuki ruangan. Ia tersenyum kaku. Gadis itu merasa gugup. Ia mencium punggung tangan Satya.
"Kenalin, Opa. Dia Ayra, pacarnya Angga."
Seketika ekspresi wajah Satya berubah. Ia mengamati Ayra dari atas sampai bawah. Jujur, Ayra merasa takut. Gadis itu takut jika Satya tidak setuju mengenai hubungannya dengan Angga. Satya menarik napasnya. Pria itu mengusap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince 2
Ficção AdolescenteSebuah hubungan pasti tak akan selalu berjalan manis. Kadang ada sebuah rintangan yang membuat hubungan itu menjadi lebih erat. Namun tak jarang hubungan itu harus kandas karena rintangan yang tak sanggup untuk dihadapi. *** Entah hanya perasaan Ayr...