08 : Diego Meninggal

4.3K 303 10
                                    

Diego meninggal.

Ya, itulah yang terjadi.

Hatiku sesak, tangisku membuncah saat itu juga. Tangan-tangan mungil memeluk nisan Diego erat. Aku terisak, sesekali aku memanggil namanya tak terima.

Aku kembali menjerit. Berusaha agar sang empunya nama kembali padaku. Tanganku mulai menyentuh tanah makamnya, dengan brutal, aku menggali pemakamannya dengan pilu.

Semua menjerit, Bella dan Meira menahan pergerakanku. Sedangkan Mom mengelus-elus rambutku pelan, berbicara bahwa ini sudah takdirnya. Aku menggeleng kepala, tangisku pecah saat Mom berkata Diego akan tenang di atas sana.

Mengapa takdir begitu jahat? Padahal, aku baru bertemu dengannya 8 hari, lalu mengapa mereka memisahkanku dengan Diego begitu saja? Mulutku tak henti-hentinya meraung pilu, tanganku digenggam Meira juga Bella, mereka berusaha menguatkanku.

Aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi padanya. Saat aku bangun, Diego sudah terlebih dahulu dinyatakan sudah tiada. Aku tidak pernah tau apapun yang menimpa pada pria itu. Demi tuhan, aku benar-benar sakit hati.

"Ashley, tenang." Bella memelukku pelan.

Meira ikut memelukku. "Ayo pulang."

Semenjak Meira tahu bahwa aku adalah Vampir, dia berhenti bersikap jahat padaku. Bahkan, gadis pemarah ini sekarang mendekapku hangat.

*****

"Jadi, mengapa Diego pergi?" pertanyaan itu terlontar dari mulutku. Bella yang mendengar itu lantas terdiam, sedetik kemudian gadis itu langsung membawaku ke kamarnya.

"Ashley?" panggil Bella.

Aku menoleh, Bella memberi tatapan aneh, tatapan yang menyuruhku untuk mengikhlaskan semuanya? Entahlah, aku sendiri tidak tahu. "K-kau yakin?"

Aku mengangguk kuat. Padahal, di dalam sana hatiku benar-benar tidak kuat untuk mendengarnya. Ada secuil rasa tak ikhlas, bahkan rasa ingin menyusulnya ke sana.

"Diego ..." Bella melamun.

"Dia pergi untukmu."

Tanganku bergetar, jadi ... Aku adalah alasan Diego pergi? T-tapi, mengapa? Ah, sialan. Tak terasa, setetes bulir air mata kembali membasahi pipiku.

"Jiwamu. Jiwamu sudah diikat oleh Rosie. Jadi, jika salah satu dari kalian meninggal, maka jiwa yang terikat itu akan mengikutinya, ya mengikuti untuk meninggal." Rosie lagi, aku sangat muak mendengar namanya.

"Maka dari itu, Diego meminum ramuan Edlis, dimana ramuan itu bisa menukar jiwa yang tertukar," jelas Bella.

Aku bergetar. "M-menukar ... J-jiwaku?"

Bella mengangguk. Jadi, Diego menukar jiwanya agar aku tetap hidup? Aku sangat merasa bersalah, tapi Bella malah terkekeh hambar, menertawakan keadaan kami saat ini.

"Dia terlalu baik."

"Dia bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri."

"Dia juga bodoh."

"Maaf, Bella," bisikku pelan.

Bella menggeleng. Lalu ia mengusap rambutku pelan. Bella menghentikan perbuatannya, setelah itu, dia langsung beranjak dari tempatnya. "Bukan salahmu, anggap saja itu kebaikannya untukmu."

Damn! My Mate Is A Vampire?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang