28 : Kematian Andrew.

2K 191 17
                                    

Aku terdiam,benar-benar terdiam.Tangisku berhenti,kata-kata yang keluar darinya sungguh manis.Entah,aku merasakan ada yang aneh.Iya,jantungku kini berdegup lebih kencang.

'Dear'

Pipi ku memerah,ku tatap wajah pria yang kini sedang menengkuk tengkuk ku.Pria itu tersenyum,tersenyum manis yang pernah kulihat.Dia melepaskan tengkuk-kan nya.

"Kau sakit?." Tanya Leon.

Aku terdiam,aku ingin menjawab.Tapi sungguh,bahkan saat ini aku sendiri tidak tahu,apa yang sebenarnya terjadi padaku,iya.Aku Ashley Amara.

"Kau mau bercerita padaku?tentang yang terjadi padamu?semuanya?." Tawarnya.

Aku sontak menggeleng,aku benar-benar tidak mau mengingat masalalu kelam itu.Demi moon godness,aku tidak mau lagi mengenang sesuatu tentang Jeslin dan keluarganya.

"Ayo masuk."

***

Pukul 12:29,tepat saat nya menikmati makan siang.Aku,Bella,Meira dan Leon kini tengah menyantap santapan makan siang kami masing-masing.

Semua tidak ada yang berbicara,padahal dulu Bella sering memulai percakapan ketika sedang sunyi seperti ini,walaupun kami sedang makan sekalipun.Rasa nya,gadis itu benar-benar seperti tidak memiliki masalah.

"M-meira?." Itu Bella.

Meira menoleh,"Iya?."

"Aku ingin bicara,pada kalian semua." Kata Bella dengan mata yang agak,sayu?.

Entah,aku melihat mata Bella aneh dari biasanya,kenapa mata Bella kini terlihat seperti habis menangis?padahal setahu Ashley,Bella tidak menangis karna mom tadi.

"Silahkan." Balas Meira.

"Aku menemukan mate ku."

Kami terdiam,bahkan Leon yang tadinya sibuk dan bertingkah tidak perduli pun kini ikut serta menatap Bella tak percaya.Mate?Bella menemukan mate nya?.

Meira tersenyum ceria,juga aku yang kini menatap Bella senang,"Selamat Bella."Ucap Leon sambil tersenyum singkat.

"Benarkah?astaga!selamat Bella!." Ucapku girang.

Meira mengelus-elus rambut Bella,sesekali gadis pemarah-Meira- itu terkekeh senang,tentu saja.Siapa sangka akhirnya Bella menemukan cinta nya?.

"Aku turut senang Bella,akhirnya kau menemukan mate mu.Sekarang,siapa mate mu Bell?." Tanya Meira dengan senyuman yang terus terpajang diwajahnya.

Bella diam,lalu tiba-tiba gadis itu menunduk.Membuat kami bertiga merasa aneh dengan sikapnya,di detik berikutnya,bukan jawaban lah yang Bella katakan,namun malah isak tangis yang ia berikan.

Bella mengangkat wajahnya,tangannya memegang pundak Meira,sedangkan sedari tadi tangisnya sama sekali tidak bisa berhenti,membuatku panik dan membuat Meira kebingungan.

"Maafkan aku Meira." Ucapnya tersedu-sedu.

Meira melotot heran,tangannya dengan lembut menghapus air mata Bella."Kenapa Bella?."Tanya nya.

"M-mate..mate ku.." Bella menggantungkan kalimatnya,membuatku penasaran dengan lanjutannya.

"Kenapa mate mu Bell?." Tanyaku khawatir.

Damn! My Mate Is A Vampire?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang