Halo semuanya?
Kalian apa kabar? Astaga, aku kangen banget, huhu :"
Maaf karena baru bisa update, php? iya. Maaf banget, aku dalam bulan ber, ber, ber ini jujur aja banyak banget kerjaan, kegiatan, dll, sibuk banget sampe susah banget buat bagi waktu untuk nulis.
Kangen hellebore ga?
Apa masih ada yang nunggu ini update?
Kalo iya, terima kasih banyak sudah tetap di sini, aku mencintai kalian semua :')
Kabar baiknya, aku bakal berusaha buat fokus ke sini juga sekarang. Karena cerita prioritas aku tinggal hellebore aja yang bakal segera diselesaikan, jadi, doain aku bisa rajin update biar cepet ketemu sama versi cetak helleborenya dalam waktu dekat :')
Apa kalian siap?
Mungkin ada banyak sekali penyesalan yang terselip diantara celah hatinya yang mati. Taehyung pikir selama ini dia sudah melakukan semuanya dengan baik, nyatanya ia salah. Kendati semuanya berjalan sesuai dengan apa yang dia inginkan, pada faktanya ia masih tidak dapat menampik bahwa ia benar-benar menyesal sudah membuat ketakutan terbesarnya menjadi sebuah kenyataan pahit.Jadi, apalagi yang bisa dia lakukan sekarang?
Lagi-lagi dia berhalusinasi. Mungkin ini adalah bagian terbaik atas apa yang ia telah lakukan. Dihantui oleh perasaan bersalah, menyesali seluruh kebodohannya, kemudian tenggelam di dalam halusinasi buruk yang membuatnya ketakutan setengah mati. Tidak. Naeul yang manis tidak akan nampak sejahat itu, istrinya─ah, Taehyung lupa jika dia sudah bukan bagian dari status itu saat ini, mendadak tertawa ketika bulir air mata meluncur cepat dari wajahnya, Taehyung menggeleng cepat begitu menyadari sekali lagi bahwa Naeul yang baik tidak akan menghantuinya dengan buruk. Itu hanya halusinasinya.
"Astaga, sayang!"
Pria tersebut menoleh, menemukan ibunya berlari tergopoh ke arahnya.
Nyonya Kim lantas memeluk putranya, menjatuhkan seluruh kesedihan itu bersama air mata yang mendadak tumpah tanpa bisa dicegah lagi. Tubuh putranya bergetar, ia tahu bahwa Taehyung mulai kembali berhalusinasi.
"Kau baik-baik saja, sayang?" Diusapnya peluh pada wajah Taehyung yang menatapnya dengan tatapan kosong, setengah tertawa linglung.
"Ibu, Naeul datang lagi. Dia menatapku di sana. Di kejauhan dengan mata yang merah. Aku ingin mengejarnya, tetapi dia mengatakan bahwa ia ingin membunuhku."
"Sshhh... kita pulang ya, sayang. Kau hanya berhalusinasi. Naeul sudah lama meninggal. Ini sudah dua tahun sejak hari itu, kau harus menerima faktanya."
Mengalihkan tatapannya dengan mimik tidak senang, Taehyung mendadak menyentak genggaman Nyonya Kim. Netranya mengatup lambat saat mengatakan, "Dia masih hidup, bu. Dia masih hidup di dalam hatiku." Dia kembali tertawa menatap langit mendung yang mulai bergemuruh kecil, aroma tanah di sekitarnya mulai membuatnya pening. "Katanya, kita akan membesarkan bayi itu bersama hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hellebore
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] [COMPLETED] Kim Taehyung selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa dia telah melakukan semua hal dengan amat baik. Ketika senja di penghujung musim panas yang menyengat, dia berubah menjadi lelaki hipokrit, kemudian mulai berpikir...