Akhir-akhir ini Naeul memiliki satu teman menyenangkan selain Taehyung.
Sedikit merasa bersalah sebab cukup banyak menghabiskan waktu bersama pria lain saat suaminya tidak ada, Naeul merasa seperti baru saja berselingkuh dari suaminya.
Kendati akan terjebak dalam suasana canggung, Naeul berjanji dalam hati akan mengenalkan Park Jimin pada Taehyung jika pria itu pulang dari Tokyo. Suaminya berhak tahu pada siapa ia berteman. Setidaknya Taehyung tidak perlu meragu saat Naeul meminta izin darinya untuk mendengar cerita milik Harrison yang mungkin belum selesai saat Taehyung kembali dari Tokyo. Wanita yang benar-benar lugu dan sedikit bodoh, bukan?
Taehyung pernah mengatakan padanya agar mencari seorang teman untuk diajak bertukar cerita selain dirinya. Naeul tahu suaminya hanya takut dirinya kesepian jika Taehyung tinggal pergi seperti saat ini. Yah, setidaknya maksud Taehyung yang sebenarnya tidak cukup jauh perihal hal itu.
Sore itu adalah pertemuan kedua mereka setelah pekan panjang yang menyisakan kerinduan mendasar Jimin pada pemilik mata secerah mentari di hadapannya itu. Kendati ia harus melarikan diri dari rapat pemegang saham dan menjadi buronan sekretarisnya sendiri, mengabaikan tumpukan laporan keuangan yang harus segera ditanda tangani, Jimin tidak merasa seratus persen merugi sebab alasannya berlari adalah demi menggapai kebebasan yang semu.
Kali ini mereka memilih bertemu di sebuah perpustakaan kota. Setelah Jimin selesai menemani Naeul memilih buku yang baik di toko buku demi mengganti kelalaiannya, kini mereka tengah duduk di sudut perpustakaan di dekat jendela yang tirainya dibuka lebar. Titik-titik hujan pias pada permukaan kaca, tetapi suhu yang hangat di dalam sana cukup mengisi kenyamanan pada titik tertinggi.
Akhir musim gugur yang berhujan dan selalu diisi mendung menggantung membuat perpustakaan sedikit lengang. Hanya mereka berdua serta beberapa muda-mudi yang terlihat bertukar pikiran tentang buku mana yang akan mereka pinjam di balik bilik rak di bagian depan, dekat dengan meja penjaga perpustakaan.
Mereka duduk berhadapan, memegang sebuah buku pada tangan masing-masing padahal itu hanya dipakai sebagai kedok. Mereka tengah bertukar cerita dengan suara yang sedikit dikecilkan, bersyukur hujan yang menghantam genting sedikit meredam suara yang mereka hasilkan, jika tidak, mungkin mereka berdua sudah ditendang keluar dari dalam perpustakaan karena terlalu berisik. Yang satu membagi cerita, sedang yang satu menikmati cerita dengan mata berbinar. Jimin menyukainya.
"Pada usia empat puluh lima, Jodi masih menganggap dirinya seorang perempuan muda. Dia tidak memikirkan masa depan dan sungguh menikmati hidupnya saat ini, terus berfokus pada kesehariannya. Dengan demikian ia berasumsi segalanya akan terus berjalan dengan cara yang tidak sempurna, tapi bisa diterima sepenuhnya," Jimin mengucapkan awal cerita yang sekiranya masih ia ingat sekitar beberapa menit yang lalu, mungkin sekitar setengah jam atau bahkan lebih.
Jimin mengakhiri cerita bagian pertama hari ini dengan menyisakan pilu dan mendung yang menggantung pada wajah Naeul. Bibir wanita itu mengerucut lucu ketika Jimin selesai bercerita. Ada dua hal yang mengganggunya; hal pertama adalah Jimin hanya akan menceritakan tiap bab dalam sekali pertemuan, itu berarti Naeul harus menunggu setidaknya sebanyak dua puluh lima kali pertemuan untuk menyelesaikan bukunya, sedangkan hal kedua adalah tentang bagian pertama yang menyakitinya.
"Jadi... Todd Gilbert berselingkuh? Suami yang dinikahi wanita yang bernama Jodi selama bertahun-tahun itu berselingkuh di belakangnya?"
Jimin mengangguk saat ditatap Naeul. Pemuda itu menangkap murung yang semakin menggantung pada wajah lawannya. "Usia pernikahan mereka kira-kira sekitar dua puluh tahun saat itu."
"Apa karena Todd Gilbert merasa bosan?" Tanya Naeul ingin tahu.
Jimin yang mengetahui isi cerita itu dengan cukup baik menurut ingatannya hanya mengangguk menjawab pertanyaan Naeul, padahal alasan di balik perselingkuhan Todd Gilbert berada di bagian kedua cerita, Jimin belum bisa menceritakannya, jika ya, dia mungkin akan kehilangan satu kesempatan yang berharga untuk berbagi cerita bersama wanita manis di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hellebore
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] [COMPLETED] Kim Taehyung selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa dia telah melakukan semua hal dengan amat baik. Ketika senja di penghujung musim panas yang menyengat, dia berubah menjadi lelaki hipokrit, kemudian mulai berpikir...