Bagai peluru yang baru dilecutkan, Sua menerjang ke arah Taehyung, menampar wajahnya sangat keras dengan air mata yang sukses menganak sungai pada kedua pipi. Hal tersebut membuat Sooji yang sejak tadi diam di dalam genggaman mendadak menangis sangat keras saat melihat sang ibu menangis seperti wanita gila, menampar ayahnya kemudian terlibat perdebatan yang panjang.
"Apa yang kau lakukan, huh? Cepat katakan!" Sua mungkin tidak dapat membendung air mata saat mengatakan hal tersebut. Ah, perasaan sakit macam apa ini?Rasanya sakit. Sakit sekali.
Rasanya seperti separuh hidup dan separuh mati. Melihat pria yang ia berikan hati juga seluruh hidupnya bercumbu dengan wanita lain─sangat mesra─sukses membuat Sua berhasil terpekur dalam kekecewaan yang mendasar. Well, dia sudah tidak dapat merasakan apa-apa lagi, semuanya sakit, bahkan telapak tangan yang dia pakai menampar Taehyung juga terasa sakit. Sangat.
"A-ku─"
"Kau berselingkuh dariku?" Dia menyela cepat, menunjuk wajah Taehyung dengan telunjuk yang teracung. "Wah, kau benar-benar luar biasa, Kim. Kau benar-benar tidak tahu diri."
Menyentak tangan Sooji secara kasar hingga membuat bocah itu hampir terjengkang, Sua berniat pergi dari tempat itu ketika Taehyung menahan pergelangan tangannya dengan cepat. "Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku?" Menunjuk diri sendiri sembari tertawa pelan bersama air mata yang meluncur turun dari kedua netra, Sua agaknya menjadi sangat kalut─tidak tahu harus mengatakan apa, hanya menepis tangan Taehyung seraya melanjutkan dengan senyum licik yang dipenuhi amarah, "Aku benar-benar akan membunuhnya, Tae. Akan kulenyapkan siapa saja yang berusaha merebut kau dariku."
Gerakan wanita itu kelewat cepat, Taehyung tidak benar-benar bisa menahannya. Pria itu hanya terpaku di tempat, merasakan pening menghantam isi kepalanya kemudian samar-samar mendengar suara Sooji yang menangis memanggil sang ibu yang perlahan menjadi menjauh dan semuanya mendadak menjadi sangat sepi. Taehyung nyaris kehilangan kekuatan, sedikit limbung tetapi berhasil berpegangan pada sudut meja kerjanya dengan napas yang tercekat pada kerongkongan.
Sementara Naeul yang sejak tadi berjalan meninggalkan ruangan milik Taehyung bersama kedua sudut bibir yang ditarik begitu lebar, tidak bisa untuk tidak merasakan kegembiraan yang aneh menyerang dadanya. Rasanya senang sekali ketika melihat wajah Sua yang dirundung kesedihan. Melihat wajah itu membuatnya kembali mengingat bagaimana ia dihancurkan dengan sangat hebat. Wah, apa seperti ini rasanya? Naeul tidak pernah benar-benar menduganya.
"Jung, kau di sana? Aku baru saja tiba di lobi. Rencana kali ini sukses besar, aku ingin memancingnya sedikit lagi, jadi tunggu di sana, oke?" Naeul mungkin berbicara kelewat cepat, apalagi saat dia tidak memberikan kesempatan pada Jungkook untuk membalas dan justru melepas earphone secara sepihak begitu meninggalkan lobi.
Mungkin Naeul terlalu cepat berasumsi bahwa dia sudah berhasil melakukannya kali ini, tidak menduga saat ia berbalik sebentar kemudian menemukan seseorang datang dengan langkah tergesa, setengah berantakan oleh air mata─sukses membuat Naeul mendadak tergelak. "Mencariku?"
"Dasar wanita jalang!"
Sua melayangkan tangannya ke udara, nyaris menampar Naeul dengan keras, tetapi wanita itu dapat menahan tangan Sua sebelum benar-benar berhasil mendarat di atas pipinya. Netranya menatap tajam bersama segaris senyum miring saat mengatakan dengan kelewat serius─nyaris membuat Sua bergidik takut. "Jalang? Apa aku perlu memberitahumu apa itu jalang yang sesungguhnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hellebore
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] [COMPLETED] Kim Taehyung selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa dia telah melakukan semua hal dengan amat baik. Ketika senja di penghujung musim panas yang menyengat, dia berubah menjadi lelaki hipokrit, kemudian mulai berpikir...