15 Juni 2012
"Lexi! Bangun! Ini hari pertama MPLS lo!" Teriak seseorang sangat keras, hingga mampu membangunkan tidur seorang gadis.
"Iya ma!" Jawabnya. Ya, orang itu adalah mamanya.
Selesai berdoa, ia segera beranjak dari tempat tidur dan mulai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Dengan langkah santai Lexi menuju ruang makan yang sudah diisi dengan beberapa makanan buatan mamanya.
"Pagi ma, pa." Sapa Lexi sambil mengecup pipi mama dan juga papanya -Lora dan Bryan-.
"Pagi sayang." Jawab mama dan papanya bersamaan.
"Anak mama udah gede ya." Ujar Lora sambil tersenyum manis pada Lexi. Sedangkan Lexi hanya tersenyum sambil menunjukkan gigi rapinya pada mama.
"Iya, ya ma. Ngga terasa lo." Sahut papanya.
"Hehehe, iya dong." Balas Lexi dengan memasang wajah bangga.
"Oh ya. Lexi, mulai sekarang kamu sudah harus belajar naik mobil ya sayang. Kelas dua nanti papa harap kamu sudah bisa berangkat ke sekolah sendiri." Kata papanya.
"Ngga mau, aku mau sama papa aja." Jawab Lexi dengan manja.
"Sayang, kalau papa terus-menerus antar kamu, papa jadi terus-terusan menunggu pintu gerbang kantor papa dibuka selama satu jam. Lexi ga kasihan sama papa?" Ujar papanya membuat Lexi tak bisa berkata apa-apa.
Tentu saja aku kasian!- batin Lexi
"Ya udah deh. Kapan mulai belajarnya?" Tanya Lexi dengan lesu.
"Papa mau kamu les mengemudi aja." Ucap papanya membuat Lexi kesal.
"Kenapa ga papa aja yang ajarin?!" Kesal Lexi.
"Papa sibuk, sayang." Jawab Bryan dengan lembut.
"Tenang aja Lexi, papa sudah dapat orangnya. Dia baik, pintar, sopan, dan.." Gantung mamanya.
"Sangat tampan." Lanjutnya.
"Dia laki-laki?!" Jawab Lexi malas sambil meraih gelas minum di dekatnya.
"Iya. Dia orang kepercayaan mama." Kata mamanya.
"Oh ya, dia tidak hanya mengajarimu mengemudi, tapi dia juga akan menjadi guru privat mu." Ucap mamanya membuat Lexi menyemburkan seluruh air dalam mulutnya.
"Lexi!" Teriak mamanya kesal, karena semburan Lexi mengenai tubuhnya.
"Maaf ma! Pa ayo berangkat!" Ucap Lexi sambil cepat-cepat kabur dari ruang makan.
.
.
.
.
."Pa, papa yakin mau ngelesin aku lagi?" Tanya Lexi ragu.
Asal kalian tau, Lexi sangat bodoh. Sampai-sampai semua guru privat nya hanya kuat mengajarinya paling lama sampai dua minggu.
"Yakin." Jawab papanya seolah ia benar-benar yakin.
"Beneran?" Tanya Lexi lagi.
"Iya, sayang." Jawab papanya sambil mencubit gemas pipinya."Emang kapan mulai les-nya?" Tanya Lexi.
"Entah, tergantung orang yang mengajar kamu." Jawab papanya santai.
W-what?!
"Ha?! Dia kan kerja buat kita, kenapa jadi tergantung dia?!" Ujar Lexi kesal.
"Sudahlah Lexi, jangan marah-marah terus." Pinta papanya dengan lembut. Mendengar itu, Lexi hanya melipat tangannya didepan dada sambil menatap kearah jalan dengan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Senior]
Teen Fiction(18+) Season 1 : [Senior] Season 2 : [Retrograde] Dia adalah patah hati terbesarku Dan.. Kau adalah satu-satunya yang dapat aku harapkan untuk memulihkan hatiku yang sudah patah