13. ~tertangkap basah~

3.7K 61 0
                                    

Chup!

Tanpa sengaja bibir mereka bersentuhan. Mata mereka melotot karena kaget. Posisi mereka saat ini yaitu Lexi yang berada di atas Vio.

Tiba-tiba saja pintu terbuka lebar, menampakkan laki-laki dengan tubuh cukup tinggi tengah menatap mereka dengan kaget.

"Dek, kakak beli es jus mang-" Ucap Mark terpotong.

"Apa yang kalian lakukan?!" Tanya Mark heran.

Cepat-cepat, Lexi dan Vio langsung melepaskan kecupan tak sengaja itu dan langsung berdiri.

"A-anu..." Ujar Lexi tak bisa menjawab.

"Anu apa?!" Marah Mark.
"Kalian pacaran?!" Tanya Mark.

"E-enggak kak." Jawab Vio.

"Jangan jawab Vi, pasti Lexi tadi yang maksa lo." Ujar Mark.

"E-enggak kak." Ucap Vio.

"Ga mungkin." Ujar Mark, lalu kembali menatap Lexi.

"Kamu di Kanada juga gitu, Xi?" Tanya Mark menyelidiki.

"Nggak kak." Jawab Lexi lesu.

"Beneran? Jelasin ke kakak kenapa kamu ngelakuin itu." Ujar Mark ketus.

"Kak Vio tadi mau liat nilai raport-ku." Kata Lexi.

"Terus?" Tanya Mark lagi.

"Aku ga mau dia lihat, soalnya..." Jelas Lexi menggantung.

"Soalnya apa?" Tanya Vio kali ini.

"Soalnya nilai ku jelek." Jawab Lexi malu.

"Pffftt!" Sembur Vio.

"Jangan ketawa!" Marah Lexi.

"Maaf." Kata Vio sambil membungkam mulutnya.

"Dia kan guru les kamu. Udah seharusnya dia tau nilai kamu." Jawab Mark santai.

"Ya tapi kan... Ihhh! Kan aku malu!" Kesal Lexi.

"Ngapain malu, aku juga ga akan ngetawain nilai kamu." Ujar Vio.

"Apaan! Orang barusan aja ngetawain aku!" Balas Lexi kesal.

"Lanjutin." Perintah Mark.

"Y-ya... Jadi tadi kak Vio udah duluan ambil kertas raport sisipan ku. Karena aku malu sama nilaiku, aku berusaha buat ambil. Tapi bukannya keambil, malah jadi kayak yang kakak Mark liat tadi." Jelas Lexi.

"Bener Vi?" Tanya Mark pada Vio.

"I-iya kak." Jawab Vio jujur.

"Mulai sekarang jangan les privat di kamar. Di ruang tamu aja." Perintah Mark.

"Oh ya, mama dan papa besok baru pulang. Kakak ke sini mau ngomong itu." Lanjut Mark saat ia hendak berjalan keluar kamar Lexi.

"Kakak ga tidur sini?" Tanya Lexi menutupi raut khawatirnya. Khawatir jika ia tak bisa tidur.

"Kamu takut di rumah sendirian? Perasaan dulu kamu pemberani banget." Ujar Mark menyelidik.

Mendengar kalimat itu, Lexi berusaha sebaik mungkin agar Mark tidak mengetahui apa yang baru saja ia alami.

"Engga. Gapapa kak, tanya aja." Ujar Lexi dengan senyum yang sangat sempurna untuk menutupi kebohongannya.

Mendengar itu, Mark hanya mengangguk lalu langsung keluar dari kamar milik adiknya.

"Kalian cepet turun. Aku tunggu sampai lesnya selesai." Ujar Mark sambil terus berjalan.

Vio dan Lexi pun akhirnya segera mengemasi barang-barang nya untuk segera menuju ke ruang tamu.

[Senior]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang