"Felo, coba suruh orang lo buat cari tau siapa aja yang ikut penerbangan kemarin dari Kanada ke Indonesia." Ucap Sean menginterupsi.
"Coba suruh dia cek apa bener nama Lexi ga ada." Lanjut Sean.
"Oke."
Felo segera mengambil ponselnya dari kantong celananya dan menghubungi orang yang ia percaya bisa dengan cekatan informasi tentang ini.
"Done!" Ucap Felo.
"Btw, about Lexi. I found something about her." Ucap Felo lagi.
Kalimat itu berhasil membuat Vio membanting setir dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Lo gila?!" Teriak Sean kesal.
"Apa yang lo temuin?" Tanya Vio penasaran.
"Pertama-tama lo harus janji sesuatu sama gue." Ujar Felo menuju pada Vio.
"Apaan?" Tanya Vio.
"Sekali aja lo nyetir kayak gini, gue bantai beneran lo!" Gertak Felo membuat ketiga temannya bergidik ngeri.
"I-iya iyaaa, udah, apa yang lo temuin." Tanya Vio.
"Ini." Felo memberikan selembar kertas pada teman-temannya.
"Apa ini?" Tanya Vio lagi.
"Makanya baca!" Ucap Felo.
"Data Rumah sakit tentang pasien Alexi Lee?" Dickey membaca judul lembaran kertas itu.
Felo mengangguk menjawab pertanyaan Dickey sambil menatap wajah teman-temannya.
"Gue udah temuin rumah sakit yang Lexi tempati." Ucap Felo.
"Tapi anehnya..." Felo tak melanjutkan kalimatnya, ia ingin membuat teman-temannya itu penasaran.
"Anehnya apa??!" Kesal Vio.
"Coba lihat lagi di tabel penanganan dong!" Goda Felo.
"Udahlah! Kelamaan! Langsung aja jelasin!" Ucap Vio kesal.
Felo sangat tau kalimat itu pasti akan keluar dari mulut Vio. Dari awal mengenal Vio, memang Vio paling tidak suka berurusan dengan data-data seperti ini.
"Oke. Data ini menunjukkan bahwa di tahun 2013 Lexi masuk rumah sakit. Dia terkena tumor otak. Setelah itu di tahun 2016 Lexi melakukan operasi pengangkatan tumor yang semakin ganas. Lalu, namanya sudah tak tertulis lagi sebagai pasien." Jelas Felo.
Vio menundukkan kepala nya. Pasrah dan menyesal adalah perasaannya yang menguasai pikirannya saat ini.
"Berati bener kalau Lexi udah ga ada." Ucap Vio lemah.
"Vio gue bilang dia tidak tertulis sebagai pasien, bukan tertulis sebagai pasien yang sudah tiada." Ucap Felo.
"Maksudnya?" Tanya Vio bingung.
"Lo itu!" -Felo
"Orang pinter yang bodoh!" Sarkas Sean."Maksud Felo, ga ada data menyatakan kalau Lexi udah meninggal." Jelas Sean.
"Selain itu, ga ada data bahwa dia sudah keluar dari rumah sakit ataupun adanya penanganan berlanjut. Semacam hilang begitu aja." Jelas Felo.
"Kok bisa?" Tanya Vio kaget.
"Gue juga ga tau. Ini masih gue selidiki lagi." Ucap Felo.
"Lo tenang aja. Data-data Lexi di Kanada serahin aja ke gue." Ujar Felo menenangkan perasaan kacau yang kini Vio hadapi.
"Akj sama Sean bakal cari tau tentang orang yang bernama Vebi itu deh." Ucap Dickey.
Vio mengangguk menanggapi ucapan Felo. Ia sangat percaya pada Felo, dan juga teman-temannya lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Senior]
Teen Fiction(18+) Season 1 : [Senior] Season 2 : [Retrograde] Dia adalah patah hati terbesarku Dan.. Kau adalah satu-satunya yang dapat aku harapkan untuk memulihkan hatiku yang sudah patah