S.2 [Prolog]

1K 23 2
                                    

Jangan lupa tambahkan di daftar pustakamu yaaa(ʃƪ^3^)

_____________________________________________
___
_
.

Vebi bersama ketiga temannya berbincang kecil di sebuah cafe yang sudah sangat sepi dengan polesan warna coklat elegan. Lampu-lampu tertata cantik di atap-atap, memberikan kesan eksotis.

"Jarang banget kita bisa kumpul kayak gini." Lorin dengan lihai memulai pembicaraan.

"Bener, apalagi si Vebi nih. Abis kayak sibuk banget deh. Si Erin apa lagi, dia makin ngeselin tau!" Mire berucap dengan penuh nada kesal.

"Sstt! Udah deh, jangan gitu lagi. Lebih baik kita ngomongin yang enak-enak aja, jangan yang kaya gini." Ucap Vero ingin membuat ketiga sahabatnya ini lebih tenang.

Tiba-tiba,

Suara langkah yang tergesa terdengar sangat jelas, dan semakin jelas. Mereka menoleh kearah sumber suara dan....


"Vebi!" Sentak orang itu.

Vebi tak menjawabnya sama sekali, begitu pula dengan Vero, Mire dan Lorin yang bahkan menatap wajah perempuan itu pun sudah tak mau.

"Kenapa sih lo masi di Indonesia?!!" Orang tersebut berteriak keras di depan Vebi.

Semua pengunjung cafe saat itu juga langsung menyorot mereka sebagai tontonan.

"Vebi, jawab! Ga bisa ya lo pergi aja dari dunia ini?! Jangan buat kebahagiaan gue sama Vio hancur cuman gara-gara lo!"

Plakkk!

Satu tamparan sangat keras mendarat begitu saja di pipi tirus perempuan itu.

"Mire! Maksud lo apa?!" Sentaknya.

"Gue yang harusnya tanya! Maksud lo apa ngomong gitu ke Vebi, NYONYA ERIN." Mire menjawabnya dengan begitu kejam.

"Diem lo!" Sentak Erin

"Gue minta lo buat pergi dari Indonesia! Gue ga mau sampe-sampe Vio ngelihat lo!"

"Lagi-lagi Vio! Kenapa kamu selalu ngomong tentang Vio?! Aku bahkan ga tau siapa itu Vio!" Ucap Vebi berapi-api.

Mire dan Lorin kembali di tempatnya dengan raut frustasi. Lorin menyangga kepalanya dengan tangannya yang berada di dahinya. Terlihat jelas bahwa ia sangat stress sekarang.

"Intinya lo tetep harus pergi dari sini, Vebi!"

Itu adalah kalimat terakhir dari Erin. Setelah itu, ia pergi begitu saja tanpa berpamitan sekalipun.

.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah membacaa~♡(> ਊ <)♡

Jangan lupa Vote yaaaa(~ ̄³ ̄)~💞💞

.
.
.
.
.

[Senior]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang