[10. bertemu mama Vio]

656 21 0
                                    

Vio berjalan tergesa bersama Lexi di sampingnya. Sesekali Lexi meminta untuk Vio untuk berjalan lebih santai, namun Vio malah semakin cepat.

"Kak ini di mana? Pelan dong." Ucap Lexi bertanya sekaligus memohon.

"Ini rumah orangtuaku. Kita ga bisa pelan Lexi, aku harus bilang sama mama soal pembatalan pernikahanku dengan Erin." Ucap Vio.

Lexi menghentikan langkahnya. Kini matanya menata Vio dengan sedih. Mendengarkan kata "pernikahan" membuat Lexi sangat kebingungan sekaligus kecewa.

Vio yang menyadari bahwa Lexi tak melanjutkan langkahnya pun menengok ke arah Lexi. Ia mendekati Lexi, menangkup pipi Lexi dalam tangannya, dan bertanya dengan lembut.

"Kenapa, Lexi?" Tanya Vio lembut.

Lexi menatap Vio dengan mata berkaca-kaca. Lalu sedetik kemudian air matanya terjun begitu saja.

Vio langsung menghapus air mata Lexi cepat-cepat. Ia sangat panik dan tak tau harus bagaimana. Akhirnya, Vio memutuskan untuk memeluk Lexi agar Lexi lebih tenang, namun Lexi justru menolak pelukannya.

"Membatalkan pernikahan?" Tanya Lexi penuh dengan penekanan.

"Kenapa, Lexi?" Tanya Vio khawatir dan kebingungan.

Lexi mengerutkan dahinya, air matanya masih mengalir. Ia terlihat sedih, marah, kecewa, semuanya tercetak jelas di paras cantiknya.

"Aku ga akan pergi sama kamu kak. Sekarang aku tau kenapa dulu aku buat peringatan untuk ngejauhin kamu. Ternyata ini alasannya, karena kakak udah menikah." Ujar Lexi sangat sangat sedih.

Lexi membalikkan badannya, dan berlari meninggalkan Vio yang masih kebingungan.

Tak menunggu lama, Vio langsung lari mengejar Lexi yang masih berada di dalam rumahnya. Setelah mendapatkan tangan Lexi, ia langsung menyentak tangannya agar Lexi menghadap padanya.

Vio menata Lexi dalam-dalam, dengan perasaan yang sedikit marah. Ia mencengkram kedua bahu Lexi dan menyetarakan tingginya dengan Lexi.

"Lihat aku." Ucap Vii mendapati Lexi tak ingin menatapnya.

Lexi diam, dan menggeleng untuk menolak keinginan Vio. Tak lama cengkeraman tangan Vio semakin erat di bahunya. Lexi terpaksa menatap Vio, takut bahunya akan hancur hanya karena Vio yang marah.

"Lexi, aku sama Erin memang menikah, tapi ini cuman pernikahan abal-abal. Kami belum sah menjadi suami istri." Ucap Vio.

Vio memejamkan matanya, menarik nafas, menampung sebanyak-banyaknya oksigen dan membuangnya dengan kasar. Kemudian, ia kembali membuka matanya, menatap gadis didepannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku tau kamu bakal kembali, itu kenapa aku sengaja ga mau tanda tangan surat pernikahan bodoh itu, Lexi. Dari dulu cuma kamu yang aku tunggu." Lanjut Vio dengan raut memohon agar Lexi percaya padanya.

Lexi menghela nafasnya pasrah. Bagaimanapun hanya Vio yang ia cintai sekarang. Mau dibilang perebut, atau apapun, Lexi sudah tak peduli.

"Kamu percaya?" Tanya Vio.

Lexi mengangguk lalu tersenyum pada Vio tanda bahwa ia percaya dengan apa yang Vio katakan. Vio pun tersenyum senang, laku memberikan kecupan singkat di bibir Lexi.

Chup!

"Ihhh, jangan disini dong kak!" Kesal Lexi.

Vio hanya terkekeh dan malah menggoda Lexi dengan terus mengecup bibir Lexi berkali-kali.

Chup

Chup

Chup

"Kak, udah ah." Ucap Lexi menjauhkan tubuh Vio dari tubuhnya.

[Senior]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang