19.~jujur~

1.9K 45 0
                                    

Jangan lupa Vote yaaaaa💞💞
.
.
.
.
.
.

Cklek!

Pintu terbuka, menampakkan dua pelajar memasuki rumah mewah dengan berbagai perabotan bermerek. Mereka mendapati sepasang kekasih sedang dengan mesra menonton sebuah televisi besar di depan mereka, namun dengan cepat mereka mengalihkan pandangan mereka menuju kedua remaja tersebut.

"Vio? Tumben udah pulang, biasanya masih main sama tuh tiga tuyul." Canda mama Vio sambil menghampirinya.

"Ada sesuatu yang penting yang harus Vio omongin ma." Ucap Vio serius.

"Apaan sih, gak usah sok serius gitu dong wajahnya, ngeri tau." Ucap mamanya sambil menggandeng tangan Vio.

"Ini siapa Vi?" Tanya mama Vio bingung.

Vio hanya diam sambil menatap Lexi dengan wajah yang datar. Mama Vio yang bingung, akhirnya mengajak Vio dan Lexi untuk duduk di sofa yang tadinya hanya terisi oleh sepasang suami istri itu.

Mama Vio segera ke dapur untuk membuatkan minuman. Tak berselang lama, ia langsung membawa sebuah nampan dengan empat gelas jus mangga di atasnya.

"Ada apa Vio? Siapa dia?" Tanya mamanya mulai penasaran.

"Ma, mama masih inget sama tante Lora?" Tanya Vio.

"Lora?! Udah lama banget mama ga ketemu sama dia. Kenapa? Kamu ketemu sama tante Lora, Vi??" Tanya mamanya dengan wajah berseri-seri.

"Iya ma." Jawab Vio singkat.
"Dan aku juga ketemu sama anaknya, Lexi. Orang yang udah lama aku tunggu dari dulu." Lanjut Vio.

Tanpa harus Vio tunjukkan siapa orangnya, kedua orangtuanya langsung mengerti siapa yang ia maksud. Dengan serempak kedua orangtua Vio mengalihkan arah pandangannya dari Vio menuju pada Lexi.

Mama Vio berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Lexi yang sedari tadi terdiam. Ia mengamati wajah Lexi dan mulai mengelus pipi Lexi. Rautnya seolah mengatakan iba padanya.

"Lexi?" Ucap mama Vio dengan alis berkerut sedih.

"Iya tante, ini Lexi." Jawab Lexi.

Tanpa pikir panjang, Lerin -mama Vio- langsung memeluk Lexi dengan hangat.

"Dulu kamu panggil tante 'mama'. Apa kamu masih mau memanggil dengan sebutan itu?" Tanya mama Vio.

"Iya.. ma." Kata Lexi.

Tangis Lerin pecah secara tiba-tiba. Lexi benar-benar tak mengerti dengan apa yang telah terjadi.

"Mama kangen sama kamu, Lexi. Mama menyesal sudah merekomendasikan pria kurang ajar itu untuk menjadi guru privat mu. Maafkan mama Lexi." Katanya.

Jlebb!
Kini Lexi tau apa yang Lerin maksud. Sedih rasanya, mengingat masa kelam itu.

"Gapapa ma. Aku juga sudah lupa tentang hal itu." Bohong Lexi untuk menenangkan perasaan menyesal yang Lerin rasakan saat ini.

"Bagaimanapun mama tetap merasa bersalah, Lexi. Maafin mama ya." Kata Lerin.

"Gapapa ma."-Lexi

"Vio, tadi kamu mau ngomong apa?" Tanya papa Vio, Bima.

"Aku mau batalin pertunangan ku dengan Erin. Sekarang aku sadar pa, ma, siap yang sebenarnya aku harapkan untuk jadi masa depan ku." Ucap Vio sambil menggenggam tangan Lexi.

"Tapi Vio, bisnis pap-" -Lerin

"Kita kurang apa sih ma?! Apa rumah sebesar ini kurang buat mama?! Apa perhiasan yang mama pakai masih kurang?! Semua ini udah lebih dari cukup ma!" Marah Vio.

[Senior]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang