Sebelnya, jangan lupa Vote dan masukkan cerita ini dalam daftar bacaanmu yaaa!!💞
.
.
.
.
.
.
."Erin?" Kaget Vio.
Setelah mengatakan itu, Vio langsung membalas pelukan dari Erin. Apa kalian tau bagai mana perasaan Lexi kali ini? Seakan ada panah yang menancap pada hatinya. Sakit, sangat sakit.
Dengan perlahan Lexi menghampiri dua sejoli tersebut. Ia terus menahan air matanya yang hendak jatuh. Sebisa mungkin ia menetralkan raut wajahnya.
Dapat Lexi dengarkan, Dickey terus mengucapkan kata-kata peringatan untuk Vio.
"Stt! Vio! Ada Lexi!" Kata Dickey berbisik.
Namun seakan tuli, Vio hanya diam sambil terus memeluk Erin. Cihh! Seakan dunia milik sendiri.
"Vio!" Bisik Felo kali ini.
"Gapapa kak. Biarin aja." Lirih Lexi lemah.
Setelah mendengarkan suara Lexi, Vio langsung membuka matanya dan langsung melepaskan pelukannya pada Erin sedikit kasar, hingga membuat Erin sedikit terhempas.
"Lexi? Kamu gimana bisa ada di sini?" -Vio.
"Kakak kenal Erin?" -Lexi.
"Erin? Iya, dia tetanggaku dulu." Jawab Vio.
"Loh? kalian saling kenal??" Tanya Erin kaget.
"Iya." Jawab singkat Vio.
"Wahhh, ga nyangka! Dunia memang sempit ya!" Sorak Erin penuh semangat.
"Erin, ayo kita jalan lagi, kita belum selesai keliling lo." Ajak Vero untuk memberikan waktu berdua pada Lexi dan Vio.
Saat Lexi hendak mengikuti teman-temannya, Lorin menahan bahu Lexi untuk menyuruhnya tetap di ruang kelas 12 IPS 2.
Setelah keempat temannya keluar, Lexi hanya bisa menunduk. Ia tak bisa menatap Vio secara langsung. Kenapa? Karena kejadian pelukan mesra tadi akan terus terngiang dalam otaknya.
"Lexi aku jelasin." Ucap Vio sambil menarik tangan Lexi keluar dari tempatnya.
Vio menarik pelan tangan Lexi dan menuntunnya menuju ruang tenis meja, ruang ekskul mereka. Sedangkan Lexi hanya diam dengan wajah menunduk.
Vio menghela nafas panjang lalu mulai menjelaskan hubungan antara dirinya dengan Hana.
"Erin temen aku, kami kenal sejak aku kelas 4 SD." Jelas Vio.
"Ya udah, ngapain dijelasin ke aku? Aku juga ga ada hak buat marah soal ini." Ujar Lexi sedikit ketus.
"Iya, aku tau, tapi aku udah janji sama mama papa kamu buat-" -vio
"Nikahin aku? Ngga usah ambil pusing soal janji, lagi pula aku ga mikir terlalu jauh soal masa depan hubungan kita." Pungkas Lexi.
"Lexi?" -Vio.
Lexi hanya mendongak untuk menatap manik mata Vio dengan tatapan yang tak dapat Vio mengerti. Seolah ada kesedihan yang terus ia tutupi dengan wajah datar.
"Apa kamu suka aku?" Lanjut Vio.
Lexi terdiam sejanak, lalu ia mulai membuka suara.
"Iya." Jawab Lexi singkat dengan mata nanar.
"Aku suka sama kak Vio, suka banget. Aku terus berharap supaya kak Vio terus ada di sampingku. Tapi setelah aku liat kedekatan kalian berdua, aku rasa semua ga akan berjalan sesuai yang aku inginkan." Ujar Lexi panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Senior]
Genç Kurgu(18+) Season 1 : [Senior] Season 2 : [Retrograde] Dia adalah patah hati terbesarku Dan.. Kau adalah satu-satunya yang dapat aku harapkan untuk memulihkan hatiku yang sudah patah